Selama beberapa bulan terakhir, masyarakat tengah sibuk dengan isu gempa yang diperkirakan berpotensi terjadi di Indonesia. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa yang mungkin terjadi yaitu gempa megathrust yang  diprediksi memiliki kekuatan sebesar 8,9 magnitudo, dan diperkirakan berpotensi dapat terjadi di sekitar Selat Sunda dan Mentawai-Siberut. Isu gempa megathrust ini, muncul setelah sebelumnya gempa berkekuatan 7,1 Skala Richter (SR) terjadi di Pulau Kyushu, Jepang pada 8 Agustus lalu.
Melihat banyaknya wilayah yang kemungkinan terdampak gempa megathrust ini, masyarakat Indonesia ramai menyampaikan kekhawatiran tentang segala kemungkinan paling buruk yang ada jika bencana besar ini benar-benar terjadi. Kekhawatiran akan gempa dahsyat yang tengah membayang-bayangi Indonesia ini, juga ramai disampaikan di berbagai platform media sosial.
Meskipun kebenaran tentang kapan terjadinya bencana besar ini, belum dapat dipastikan, dan yang dapat merasakan langsung gempa megathrust ini juga hanya beberapa wilayah saja. Tetap saja, kekhawatiran akan dampak yang nanti dirasakan, oleh masyarakat yang tinggal disekitar wilayah yang berpotensi terjadi gempa, juga menjadi kekhawatiran sebagian besar masyarakat Indonesia saat ini.
Seperti kebanyakan masyarakat lain, kekhawatiran ini turut disampaikan oleh Ravida, sebagai seorang yang tahu tentang potensi yang dapat terjadi pada bencana besar ini. Ravida menyampaikan kekhawatirannya, tentang seberapa besar dampak yang nanti bisa dirasakan. Selain itu, kurangnya kesiapan, serta sistem peringatan dan edukasi, kepada masyarakat yang belum cukup, juga menjadi faktor yang memberikan kecemasan paling besar.
"Kekhawatiran saya terkait potensi gempa megathrust di Indonesia, ada pada skala dampaknya yang luar biasa besar, terutama di wilayah pesisir yang padat penduduknya seperti di pesisir Pulau Jawa. Selain itu, hal lain yang saya khawatirkan adalah kesiapan sistem peringatan dan edukasi masyarakat di Indonesia masih belum siap, rasa kesiapsiagaan dan kesadaran warga Indonesia masih harus ditingkatkan, terutama dalam menghadapi skenario terburuk," Ungkap Ravida.
Sama halnya dengan Ravida, Neisya juga sebagai seorang yang selalu mengikuti berita terbaru tentang gempa megathrust, turut menyampaikan kekhawatirannya tentang berbagai kemungkinan terburuk nantinya.Â
Bagi Neisya, kekhawatiran yang timbul jika bencana besar ini benar-benar terjadi, yaitu banyaknya korban yang tidak dapat diperkirakan akan menghilangkan berapa jiwa, dan dampak dari gempa megathrust juga pasti tidak akan luput dari kerugian ekonomi, yang nantinya akan dirasakan oleh masyarakat.
"Kekhawatiran terbesar saya mengenai bencana alam ini adalah korban yang akan berjatuhan, dan dampak penurunan ekonomi masyarakat, yang akan terjadi setelah bencana itu terjadi, bencana alam ini pasti akan merugikan berbagai pihak," Ungkap Neisya.
Selain berbagai kekhawatiran yang tengah menyelimuti masyarakat Indonesia kini, sebagian besar masyarakat ada yang sudah mulai teredukasi, tentang resiko hingga dampak dari gempa megathrust ini. Sehingga ada yang sudah menyiapkan tas siaga bencana, untuk menghadapi kemungkinan terburuk yang nanti dapat terjadi.
Langkah-langkah seperti mulai mempersiapkan barang-barang berharga dalam satu tempat yang mudah dibawa, menyiapkan obat-obatan yang mungkin dibutuhkan nanti, sampai memberikan edukasi dan informasi mengenai gempa megathrust kepada masyarakat di lingkungan sekitar, merupakan hal-hal yang dapat kita lakukan untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin dengan segala kemungkinan terburuk yang dapat terjadi nanti.