Mohon tunggu...
Sarwo Edy
Sarwo Edy Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pedagang Es

Pedagang es krim keliling

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

BungPak, Alat Musik Khas Lereng Gunung Slamet, Pemalang

12 Maret 2020   20:51 Diperbarui: 12 Maret 2020   20:51 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kehadiran musik di dalam kehidupan manusia seakan membawa warna dan melengkapi hidup manusia sehingga lebih terasa indah. Dalam penciptaannya, musik membutuhkan instrumen yang menghasilkan suara sehingga bisa disatukan sebagai sebuah kesatuan nada yang indah untuk di dengar. Dari sekian banyak instrumen musik, ternyata ada beberapa alat yang cukup unik dan mungkin jarang dilihat maupun dengar sebelumnya. 

Di lereng Gunung Slamet Pemalang, tepatnya di Kecamatan Pulosari, terdapat satu alat musik yang berbeda dari daerah lain. Alat musik itu bernama bungpak. Bungpak  diciptakan oleh Slamet Tabrani warga Rt 08 Rw 02, Desa Pulosari, Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang.  Bungpak  kerap dimainkan di acara yang digelar untuk memberikan hiburan musik kepada penonton. 

Apa Bungpak  itu? 

Alat musik tersebut terbuat dari bambu. Dengan beberapa variasi menghasilkan nada yang dapat digunakan untuk mengiringi Campursari, Duror Sholawat, Gending Jawa dll. 

"Bombak bisa Menghasilkan berbagai macam suara. Bisa digunakan untuk mengiringi musik campursari, selawat, bersatu dengan gending Jawa dan lain- lain," kata Slamet yang biasa disapa Slamet Cepet atau Slamet Demit.

Alat musik  ini cukup unik walaupun cara pembuatan terbilang sederhana, akan tetapi ketika sudah dimainkan, untuk mengiringi lagu apapun bisa. Alat musik ini berupa bambu yang memanjang dengan satu lubang di samping bentuknya hampir mirip kendang, namun cara mainnya mengunakan stick bambu, cara memainkannya seperti calung. 

dokpri
dokpri
Banyaknya variasi bambu atau lobang bambulah yang akan menghasilkan variasi nada bunyi pada bompak ini. Suara akan dikeluarkan dari lubang disampingnya. Tujuan Slamet mengkreasikan bambu sebagai alat musik ini antara lain untuk melatih generasi muda khususnya dilingkungannya untuk dapat menggali potensi sumber daya alam maupun sumber daya manusia untuk lebih berkreasi. 

"Saya menciptakan kreatifitas alat musik tradisional bombak ini untuk menunjukan kepada generasi muda agar lebih kreatif memanfaatkan potensi alam yang bisa digali di sekitar kita. Potensi alam bisa menghasilkan sebuah karya yang unik dan menarik." Ujar ketua kuda Lumping Pulosari ini.. Berharap, alat musik ini dapat dipatenkan (*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun