Mohon tunggu...
Muhammed Rivai
Muhammed Rivai Mohon Tunggu... Konsultan - menulis, menlis dan menulis

...menjadi bermanfaat itu lebih bermakna...

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Sumbar Darurat Solar!

16 April 2013   20:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:05 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_255176" align="aligncenter" width="620" caption="Ilustrasi/Admin (kompas.com)"][/caption] Antrian kendraan kembali 'mengular' dihampir disetiap SPBU sepanjang jalan jalur Pasbar-padang, bahkan kondisi yang sama juga terjadi dikota padang. Kondisi ini terjadi bukan tanpa sebab, kelangkaan BBM terutama jenis Solar telah terjadi beberapa pekan ini di sumatera barat. Antrian panjang puluhan bahkan ratusan meter telah meciptakan kemacetan disepanjang jalan pada titik dimana SPBU berada. Kemacetan ini semakin parah terutama di malam hari karena mobil-mobil dengan ukuran besar memakai sebagian besar badan jalan. Dalam kondisi ini (Solar yag langka_red) dengan tanpa rasa bersalah pihak pengelola pertamina masih melayani pembelian Solar dengan 'jeriken' bahkan dengan jumlah pembelia yang sangat besar yang diangkut dengan becak motor. Becak motor ini menjamur dan tetap dilayanani pertamina ditengah antrian yang sangat mengkhawatirkan. Adanya informasi tentang akan dinaikkannya harga BBM telah membuat spekulan menyebarkan 'tangan-tangannya' untuk mengumpulkan BBM untuk ditimbun dan dijual ketika nanti harganya benar-benar dinaikkan. Bahkan didaerah saya (pasbar) BBM/solar ini dikumpulakan dan dijual keluar daerah (perbatasan sumbar-sumut). Cara-cara curang juga dipraktekkan oknum dari perusahaan-perusahan yang semestinya tidak berhak memakai solar bersubsidi, namun dengan kecerdikannya mereka bekerjasama dengan para pengumpul dan mendapat suplai yang memadai dan diuntungkan dari segi harga. Praktek curang ini menambah catatan persoalan ditengah kelangkaan yang entah kapan akan teratasi. Pemerintah seharusnya melakukan pengawasan ketat dalam distribusi BBM dan memastikan ketersidiaannya dipasaran. Menidak tegas oknum yang menimbun BBM dan pihak pertamina yang melakukan kecurangan dalam penjualan. Informasi yang beredar akan dinaikkannya harga BBM juga merupakan sumber masalah, sehingga kedepan pemerintah perlu belajar dari persoalan ini. Isu dan info yang belum jelas kepastiannya tidak seharusnya di lempar kepublik terutama yang menyangkut hal-hal dan sumberdaya fital. Alangkah lebihbaik pemerintah segera mengeluarkan keputusan apakah akan menaikkan atau tidak harga BBM sehingga masyarakat mendapat kepastian dan keresahan ini segera berakhir. Keraguan dalam pengambilan keputusan akan membuat masyarakat semakin 'menderita'. Salam CINTA untuk Indonesia... @rivai19

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun