- Kebun sekolah, yang dikenal sebagai Kebun P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila), menjadi salah satu program unggulan di SDN 16 Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara. Kebun ini dikelola oleh siswa kelas 5 dan 6 di bawah bimbingan langsung Ibu Nur'ain Yunus, S.Pd., dan Pak Safrudin Talib, S.Pd.Â
Gorutnews.comÂSebagai bagian dari Kurikulum Merdeka, Kebun P5 tidak hanya berfungsi sebagai media pembelajaran bercocok tanam, tetapi juga wadah untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila, seperti tanggung jawab, kerja sama, dan kepedulian terhadap lingkungan.
Beberapa bulan sebelumnya, kebun ini ditanami singkong dan kacang hijau oleh para siswa. Pada Jumat pagi, 6 Desember 2024, tibalah waktu panen. Dengan penuh semangat, siswa kelas 5 dan 6 memanen hasil kebun tersebut. Pak Safrudin, yang akrab disapa Pak Udin, memandu siswa mencabut singkong, sementara sebagian siswa memanen kacang hijau.Â
Hasil panen ini kemudian dimanfaatkan untuk kegiatan memasak kolak singkong dan bubur kacang hijau, sebuah pengalaman yang mengintegrasikan pembelajaran praktis dengan cita rasa kebersamaan.
Kegiatan memasak dimulai dengan menyiapkan alat dan bahan, termasuk singkong, kacang hijau, gula merah, kelapa, dan air. Kepala sekolah, Ibu Wisnawati Abubakar, S.Pd., turut hadir dan membantu dalam proses ini. Beliau bersama Ibu Nur'ain dan beberapa siswa mengupas singkong, yang kemudian dicuci bersih bersama kacang hijau. Beberapa siswa juga mengupas kelapa untuk diolah menjadi santan.
Anisa Ismail, siswa kelas 6, bersama Ain Pakaya, siswa kelas 5, terlihat sedang membuat santan. Mereka meremas kelapa parut yang telah dicampur air, lalu menuangkan santan ke dalam wadah. Sementara itu, siswa lain sibuk menghaluskan gula merah agar lebih mudah larut saat dimasak. Dengan bimbingan Ibu Nur'ain dan Pak Udin, siswa mulai memasak kolak singkong dan bubur kacang hijau secara bergantian. Ketika makanan matang, seluruh siswa menikmati hasil kerja keras mereka bersama-sama.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman langsung kepada siswa tentang proses bercocok tanam dan memasak, tetapi juga menjadi medium untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila:
- Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Siswa diajak untuk bersyukur atas hasil panen yang diberikan oleh Tuhan dan berdoa sebelum menikmati hasil masakan. Sikap ini mengajarkan pentingnya rasa syukur dan pengakuan atas kuasa Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. - Berkebhinekaan Global
Dengan mengolah hasil kebun menjadi kolak dan bubur, siswa belajar menghargai makanan tradisional sebagai bagian dari warisan budaya bangsa. Kegiatan ini juga menanamkan pemahaman tentang pentingnya menjaga keberagaman kuliner dan sumber pangan lokal di tengah globalisasi. - Gotong Royong
Seluruh proses, mulai dari pengelolaan kebun hingga memasak, dilakukan bersama-sama. Siswa belajar berbagi tanggung jawab, saling membantu, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama, yaitu menikmati hasil jerih payah mereka. - Mandiri
Kegiatan ini melatih siswa untuk bertanggung jawab atas tugas-tugas nyata, mulai dari menanam, merawat tanaman, hingga mengolah hasil panen. Mereka belajar mengelola sumber daya dan menyelesaikan tugas dengan sedikit campur tangan dari orang dewasa. - Bernalar Kritis
Dalam bercocok tanam, siswa diajak untuk menganalisis kondisi tanah, kebutuhan tanaman, dan cara meningkatkan hasil panen. Saat memasak, mereka belajar memilih bahan yang tepat dan memahami proses memasak yang efektif. - Kreatif
Mengolah singkong dan kacang hijau menjadi makanan seperti kolak dan bubur memberikan ruang bagi siswa untuk berinovasi dalam menciptakan sajian yang bernilai gizi sekaligus menarik secara estetika.