SDN 8 Kwandang melalui siswi berbakat Askaira Hiola dalam ajang Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat Kabupaten Gorontalo Utara yang berlangsung pada Kamis (31/10/2024). Askaira berhasil menyabet juara dalam kategori lomba Tanggomo, sebuah seni tutur tradisional khas Gorontalo.
Gorutnews.com - Prestasi membanggakan kembali ditorehkanFTBI merupakan festival tahunan yang diselenggarakan sebagai bagian dari upaya pelestarian dan revitalisasi bahasa daerah Gorontalo. Festival ini menyasar peserta didik tingkat SD dan SMP dengan berbagai kategori lomba yang mencerminkan kekayaan tradisi lisan Gorontalo, di antaranya pidato bahasa daerah, tanggomo (syair naratif tradisional), tuja'i (pantun adat), pantungi (pantun), tahuda (orasi adat), komedi tunggal/mogarapu, dongeng, cerita pendek, dan cerdas cermat.
Kesuksesan Askaira tidak terlepas dari bimbingan intensif dari para guru SDN 8 Kwandang dan Pak Hendra Nurdin, S.Pd selaku guru pendamping Askaira di SDN 8 Kwandang. "Alhamdulillah, kami sangat bersyukur Askaira dapat mewakili Gorontalo Utara dalam lomba Tanggomo.Â
Ini merupakan kebanggaan bagi SDN 8 Kwandang, di mana anak didik kami akan berjuang bersama perwakilan dari kecamatan lain yang juga berhasil dalam kategori lomba yang berbeda," ungkap Hendra dengan penuh kebanggaan. Hendra menambahkan bahwa prestasi ini merupakan hasil dari dedikasi dan kerja keras Askaira dalam berlatih. "Ke depannya, kami akan terus mendampingi dan membimbing Askaira untuk persiapan di tingkat provinsi," jelasnya.
Untuk memaksimalkan potensi di tingkat provinsi, Askaira bersama para pemenang lainnya akan menjalani program pemantapan khusus. Program ini meliputi bimbingan intensif dari pendamping, pelatihan dari tim pengajar utama revitalisasi bahasa daerah, latihan penguasaan panggung, dan pendalaman materi Tanggomo.Â
"Kami optimis Askaira dapat memberikan penampilan terbaiknya di tingkat provinsi dan mengharumkan nama Gorontalo Utara," ungkap Hendra penuh harap.
Festival Tunas Bahasa Ibu tidak hanya sekadar ajang kompetisi, tetapi juga memiliki peran strategis dalam melestarikan bahasa dan budaya daerah Gorontalo, menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap warisan budaya, mengembangkan bakat dan kreativitas siswa dalam kesenian tradisional, serta memperkuat identitas budaya lokal di era global.Â
Keberhasilan Askaira dalam lomba Tanggomo menjadi bukti nyata bahwa generasi muda masih memiliki minat dan kemampuan dalam melestarikan warisan budaya leluhur. Prestasi ini diharapkan dapat menginspirasi siswa-siswa lain untuk turut aktif dalam upaya pelestarian bahasa dan budaya daerah Gorontalo.
Tanggomo sendiri merupakan salah satu bentuk puisi naratif tradisional Gorontalo yang biasanya dibawakan dengan irama khas. Seni tutur ini biasa digunakan untuk menceritakan berbagai peristiwa sejarah, legenda, atau kejadian penting dalam masyarakat. Dalam konteks modern, Tanggomo menjadi salah satu medium penting dalam upaya pelestarian bahasa dan sastra Gorontalo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H