* Menghilangkan rasa cemas*
Akhir-akhir ini marak tersiar berita rentetan penculikan anak.
Kabar tersebut sontak membuat sebagian masyarakat cemas, panik dan was-was.
Terutama ibu-ibu yang memiliki anak kecil.
Khawatir dan cemas pasti hinggap dalam pikirannya.
Apalagi jika ibu pekerja yang tidak full bersama anak.
Benar atau tidak isu penculikan tersebut,
Ada atau tidak penculikan tersebut. Kita sebagai ibu harus tetap pasang badan untuk menjaga anak-anak kita.
Pasang badan disini bukan berarti harus terus menemaninya setiap waktu.
Melainkan mendo'akan anak, mengingatkan anak agar hati-hati jika keluar rumah atau di sekolah dan mengawasinya.
Tapi bagaimana kalau persaan cemas itu masih ada?
 Wajar juga kan seorang ibu khwatir akan keamanan anaknya?
Menurut *dr. Aisyah Dahlan*
Cemas itu datangnya dari sistem limbik (otak emosi). Jika tidak diistighfari, dia akan jalan di tubuh, "cemas, cemas, cemas...," maka perilakunya akan menjadi cemas.