Mohon tunggu...
Sartika Noriza
Sartika Noriza Mohon Tunggu... -

penikmat kopi dan senja

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pulau Kemarau “Kemaro Island” Palembang

2 September 2011   17:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:17 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rabu, 9 Maret 2011.hari ini saya bersama beberapa kawan melakukan perjalanan mendadak ke Pulau Kemarau. Perjalanan saya lakukan bersama beberapa teman dan tim suatu perusahaan untuk survei lingkungan.pukul 11 siang, dengan menggunakan perahu "getek" sekitar 30 menit kami sudah tiba di lokasi.sebelumnya aku sudah pernah mengunjungi pulau tersebut pada tahun 2009 lalu,hanya saja aku cuma sampai batas kuil (tempat wisata).

Kali ini saya beruntung karena berkesempatan untuk tahu hal yang lebih banyak yang ada di pulau tersebut.bahwa ternyata pulau tersebut cukup banyak penduduknya, dan kini telah dibangun sebuah Sekolah Dasar serta posyandu.hanya saja kondisi jalan dan gedung tersebut sangat sederhana, atau bahkan dapat dikatakan "sedikit kurang"dalam artian disini, gedung SD yang telah dibangun letaknya sangat dekat dengan perairan, dan tidak tersedia jembatan penghubung yang layak untuk berjalan menuju gedung itu.dari rumah penduduk (tempat kami singgah), jalan menuju SD itu hanya dihubungkan oleh jembatan-jembatan kayu yang cukup rapuh, dan ada beberapa jembatan yang hanya berupa sebatang bambu, bahkan untuk masuk ke gedung SD itu, kami harus memanjat "sedikit" bangunan itu.bangunan itu kini tidak digunakan, dan kegiatan belajar mengajar dilakukan di Posyandu.

Sayangnya, waktu sangat sedikit untuk berbincang-bincang dengan penduduk setempat, setidaknya kami sempat mengambil beberapa foto yang saya rasa sangat langka.setelah beberapa lama mengunjungi posyandu dan gedung SD, kami kembali ke rumah penduduk untuk santap siang dan sedikit berama-tamah.lalu dengan menggunakan "getek" kembali, kami melakukan perjalanan pulang.dari atas perahu yang mulai melaju menuju daratan Palembang lagi, aku lihat beberapa anak berseragam putih-merah berlari-lari meniti jembatan bambu yang sangat minim,ah sepertinya mereka sudah biasa dengan kondisi itu.dalam hati saya ada suatu rasa yang membuncah melihat anak-anak tersebut pulang dari sekolahnya.lalu aku lihat sekeliling Sungai Musi di daerah itu,rumah-rumah panggung, kuil, perahu-perahu lain, dan tentu saja gedung-gedung dan pabrik di pinggiran sungai.Palembang terkenal dengan sungainya yang lebar, Sungai Musi serta jembatan Ampera.perjalanan yang cukup menyenangkan,dan selalu ada cerita serta pelajaran dari tiap perjalanan, WHAT A NICE TRIP.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun