Minggu (17/12/2023), tumpukan sampah berserakan di Jl. William Iskandar Ps. V, Medan Estate, Kec. Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Dikeluhkan oleh pengendara yang melintasi jalan tersebut dan beberapa pedagang kaki lima yang berjualan di sana.Â
Sampah yang berserakan merujuk pada limbah atau barang-barang tidak teratur yang tersebar di tempat-tempat umum, seperti jalan raya, taman, atau lingkungan lainnya. Ini dapat mencakup sampah plastik, kertas, atau bahan lain yang tidak dibuang dengan benar.Â
Rustam seorang pengguna jalan mengungkapkan, sampah yang bertumpuk tidak dibuang meninbulkan bau tak sedap dan minimnya kesadaran yang menunggu sampah luber baru dibuangÂ
"Iya bau mana sudah sampai ke jalan. Masa nunggu luber baru diangkut. Dari jauh-jauh hari nak sudah numpuk, saya memang sering nongkrong jualan di sini, risih mata memandangnya", ungkap Rustam.
Selain Pak Rustam, beberapa warga yang berjalan kaki juga nampak menutup hidung menggunakan jilbabnya. Terlihat sampah yang dibuang ini tercampur antara sampah plastik dan sampah sisa makanan.
Bukan hanya permasalahan tempat pembuangan sampah, produksi sampah yang dibuang oleh masyarakat mengalami peningkatan setiap harinya,dikarenakan banyaknya pedagang dan warung warung yang membuang sampah ke tempat tersebut.
Di sisi lain Jainal menuturkan, permasalahan sampah juga berhubungan dengan kedisiplinan warga masyarakat. Dia mengharapkan kesadaran warga untuk membuang sampah ke tempat selayaknya jangan ke tumpukan yang ada di pinggir jalan itu lagi.
"Yang jadi masalah itu adalah kesadaran warga untuk tidak membuang pada tempat nya, karena hal tersebut selain merugikan orang lain dan merusak lingkungan sampai daerah sini sering banjir,dan bapak meminta sekiranya agar pemerintah lebih memperhatikan kebersihan kota terutama dipinggiran kota ini" tutup Pak Jainal.
Pentingnya kesadaran masyarakat terhadap masalah ini menjadi krusial. Pendidikan mengenai pengelolaan sampah dan pentingnya daur ulang perlu ditingkatkan agar masyarakat lebih sadar akan konsekuensi sampah berserakan.Â
Reporter: Sartika sari munthe, Fitrah Insani, Ade Damayanti