Mohon tunggu...
Humaniora

Pentingnya Pendidikan Karakter

5 Mei 2017   15:39 Diperbarui: 5 Mei 2017   16:25 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tingkat kejahatan korupsi di Indonesia terus meningkat hal ini dapat dilihat dengan berbagai kasus korupsi yang ada di Indonesia mulai dari kasus korupsi yang telah melibatkan pejabat negara seperti kasus: 158 kepala daerah tersangkut korupsi sepanjang 2004-2011, 42 anggota DPR terseret korupsi pada kurun waktu 2008-2011, 30 anggota DPR periode 1999-2004 terlibat kasus suap pemilihan DGS BI, Kasus korupsi terjadi diberbagai lembaga seperti KPU, KY, KPPU, Ditjen Pajak, BI, dan BKPM. Dalam hal ini menurut zainudin sangat setuju bahwa aktor korupsi harus diproses sesuai hukum yang berlaku, ada beberapa hal yang harus dicermati khusus-nya oleh penegak hukum yaitu jenis korupsinya apakah perorangan atau berjamaah. Untuk yang perorangan mungkin mudah dalam hal penanganannya, namun untuk korupsi yang berjamaah dalam suatu sistem tentunya tidak mudah dan dalam hal ini tentunya tidak adil apabila hanya pada lini atas saja yang dipangkas.

Pendidikan karakter adalah sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan konstribusi yang positif kepada lingkungan nya. (Ratna: 2004). Pendidikan karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan oleh guru yang mampu mempengaruhi karakter peserta didik. Dalam hal ini, guru membentuk watak peserta didik agar senantiasa positif. Oleh karena itu guru harus memperhatikan caranya berperilaku, berbicara atupun menyampai-kan materi, bertoleransi, serta berbagai hal terkait lainnya( David: 2004). Pendapat kedua tokoh jelas bahwa pendidikan karakter merupakan usaha untuk memberikan pengajaran kepada siswa untuk mengembangkan perilaku anak supaya bersikap baik, hormat dan tanggung jawab. Dalam dunia pendidikan, pendidikan karakter di sekolah perlu mengembangkan sejumlah nilai yang dianggap penting untuk dimiliki setiap lulusannya. Nilai yang dianggap penting dikembangkan dengan dua karakter  yaitu dengan mengajari siswa untuk bersikap hormat dan tanggung jawab. Dengan mengajar siswa bersikap hormat maka siswa diharapkan bisa bersikap hormat dan bertanggung jawab dalam segala hal. Misalnya kasus korupsi yang sudah merajalela di Indonesia, bagi banyak orang korupsi adalah bukan suatu melakukan pelanggaran hukum melainkan suatu kebiasaan banyaknya kasus korupsi di Indonesia  justru terjadi dilembaga pemerintahan, yang notabennya dilakukan oleh orang-orang yang berpendidikan. Akibat korupsi yang dilakukan oleh oknum pejabat yang mengakibatkan Indonesia mengalami kerugian besar. Menurut penulis, dengan terjadinya kasus korupsi di Indonesia diakibatkan lemahnya moral yang dimiliki pejabat Negara. Maka dari itu peran pendidikan karakter perlu di tingkatkan lagi, misalnya dengan mengajarkan nilai-nilai kejujuran. Nilai kejujuran harus ditanamkan dari kecil, misalnya pada saat menghadapi ujian siswa melakukan kecurangan dalam menjawab soal, mencontek merupakan perbuatan yang mencerminkan anak tidak berbuat jujur kepada diri, teman, guru dan orang tuanya. Jika anak mempersepsi proses ketidak jujuran dalam mengerjakan ujian sebagai hal biasa, maka telah terbentuk dalam diri anak karakter toleran terhadap kebohongan, bahkan menganggap “harus berbuat bohong” tentu saja ini sangat berbahaya dalam pembentukan karakter anak. Jika anak memiliki karakter jujur terhadap semua hal maka akan diminati orang lain dalam konteks persahabatan, bisnis, rekan atau mitra kerja. Jika anak memiliki karakter jujur lalu bekerja di lembaga pemerintahan tidak akan melakukan korupsi karena sejak dini dilatih atau diajarkan untuk jujur dalam segala hal.

Pendidikan karakter adalah usaha yang dilakukan untuk membentuk karakter atau watak peserta didik atau siswa sehingga berbuat baik atau mempunyai akhlak yang sesuai dengan norma yang berlaku di Indonesia .Sebaiknya dalam memberikan pendidikan karakter dilembaga pendidikan lebih ditingkatkan lagi, sehingga anak didik kita yang nantinya sebagai generasi penerus bangsa memiliki karakter yang baik serta dapat memberikan kontribusi yang baik jika kelak menjadi anggota dewan atau mempunyai profesi lain. Dengan mempunyai karakter yang baik nantinya tidak akan melakukan suatu tindakan yang melanggar hukum khususnya melakukan kejahatan korupsi, kejahan korupsi memang pada akhir-akhir ini banyak dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab atas diberikan suatu kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat. Dengan banyaknya kasus korupsi di Indonesia diharapkan lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bekerja lebih giat lagi untuk memberantas korupsi yang merajalela di Indonesia. Meskipun tugas ini sangat berat namun anggota KPK harus tetap berani mengungkap suatu kejahatan kopusi, apalagi yang menjadi tersangka kasus korupi merupakan orang yang berpengaruh di Indonesia. Semestinya pihak pemerintah memberikan hukuman yang lebih berat untuk kejahatan korupsi, dengan memberikan hukuman yang lebih berap maka oknum yang akan melakukan korupsi berfikir lagi karena jika nantinya tertangkap oleh  pihak penyidik KPK maka oknum itu akan dipenjara sesuai peraturan yang ada di Undang-Undang yang berlaku di Indonesia.

Dewi Kartika Sari 6PAI UNISNU JEPARA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun