Dunia pengetahuan modern selama ini didominsai oleh kerangka berpikir positivistik,dengan mendasarkan diri pada konsep-konsep metodelogi ilmiah dan pemilihan yang ketat antara pengetahuan empiris dan putusan nilai.Â
Polarisasi ala positivistik menetapkan diri mereka sendiri untuk bersikap rigid terhadap segala bentuk quasi ilmiah dan segala sesuatu yang non ilmiah. ukuran ilmiah dan tidak ilmiah bedasarkan pada keberpihakan yang sangat dalam terhadap unsur rasional dan empiris, di luar keduanya tidak dikatagorikan sebagai sesuatu yang ilmiah.
Islamisasi pengetahuan diperlukan karena di suatu pihak, pengetahuan-pengetahuan ke islaman yang ada memilki kelemahan-kelemahan berupa lack of empiricim dan lack of comprehensive systematization dan di lain pihak pengetahuan-pengetahuan umum(sekuler dalam arti positif) didasari oleh pandangan dunia yang materialistik positivistik sehinggan mengingkari wahyu agama sebagai sumber pengetahuan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H