Mohon tunggu...
Saroh Ganik Haryati
Saroh Ganik Haryati Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Wajah Buruk Pendidikan di Indonesia

21 Desember 2012   06:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:16 4567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pendidikan merupakan bagian yang sangat penting untuk perkembangan suatu negara. Dengan pendidikan diharapkan agar bisa menyiapkan sumber daya manusia yang nantinya akan meneruskan dan memajukan suatu negara. Kita tahu Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan sumber daya alam, namun semua itu akan sia-sia apabila sumber daya manusia yang dimiliki tidak bisa memanfaatkan sumber daya alam yang sudah ada itu. Pembentukan atau penciptaan sumber daya manusia yang bermutu tergantung pada sistem dan penerapan pendidikan. Di Indonesia masih banyak masalah masalah mengenai pendidikan ini yang sampai sekarang masih belum bisa diselesaikan, rendahnya mutu pendidikan di Indonesia menjadi masalah utama yang harus cepat diatasi. Berikut masalah pendidikan yang ada di Indonesia berserta solusinya.

Rendahnya sarana dan pra sarana pendidikan di Indonesia. Sekarang ini masih banyak sekali kasus sekolah-sekolah yang tidak layak pakai, atap sekolah yang mau roboh, dinding sekolah yang sudah retak dan hal ini sangat ironis bila melihat anggaran pendidikan yang ada di Indonesia sekarang ini (20% dari APBN). Permasalahan yang lebih ringan lainya adalah ketersediaan alat-alat dan sarana yang mendukung pendidikan seperti perpustakaan sekolah, laboratorium sekolah dan ruang kelas yang cukup. Masalah-masalah seperti ini tidak hanya terjadi di daerah-daerah pedesaan dan terpencil saja, namun juga ada di kota besar. Hal ini sangat berbanding terbalik dengan megahnya gedung DPR, gedung Walikota atau gedung pemerintahan lainyaa. Sehingga hal tersebut menjadi bukti kurangnya perhatian pemerintah pada pemerataan pendidikan di indonesia.

Mahalnya biaya pendidikan ini adalah masalah utama di dalam sistem pendidikan di Indonesia. Pendidikan yang bermutu itu mahal, mungkin seperti itulah yang terjadi sekarang ini, biaya pendidikan dari TK sampai dengan jenjang perkuliahan dirasakan masih mahal. Banyak anak sekolah yang putus sekolah karena mahalnya biaya pendidikan yang harus mereka bayar untuk bisa mengenyam di dunia pendidikan. Sedikitnya setengah juta anak usia sekolah dasar (SD) dan 200 ribu anak usia sekolah menengah pertama (SMP) tidak dapat melanjutkan pendidikan. Padahal anggaran pendidikan dari pemerintah terbilang banyak, namun masih belum bisa menyelesaikan masalah ini. Bahkan progam BOS dari pemerintah masih belum bisa berjalan dengan baik. Dan masih ada juga sekolah yang memungut biaya pendidikan kepada para siswa. Sehingga hal tersebut menimbulkan protes bagi orang tua siswa, mereka berfikir karena udah ada BOS masih dipungut uang pembayaran.

Saat ini tidak semua daerah di Indonesia memiliki gedung sekolah, pengajar dan sarana pendidikan yang sama, sama disini maksudnya adalah dari segi kualitas dan kuantitasnya. Bagi sebagian orang pendidikan merupakan hal yang biasa, namun berbeda dengan orang-orang yang tinggal di daerah terpencil di Indonesia, pendididkan merupakan kebutuhan yang mewah dan sangat berharga. Hal ini dikarenakan, untuk mencukupi atau bisa mengenyam pendidikan di perlukan biaya yang mahal karena di daerah tersebut sekolah masih sedikit atau jarang. Hal ini karena sistem yang ada di Indonesia memfokuskan pendidikan di wilayah-wilayah yang potensial saja yang kemudian mengakibatkan kesenjangan di dalam pendidikan itu sendiri.

Masih rendahnya kesejahteraan guru juga menjadi permasalahan, karena salah satu bagian penting yang berperan dalam kemajuan pendidikan adalah guru. Kesejahteraan guru berdampak pada mutu pengajaran yang ada. Sekarang ini masih banyak guru yang dibayar dengan upah yang kurang layak, meskipun banyak anggapan profesi guru merupakan profesi yang enak. Karena adanya sertifikasi yang diberikan pada para guru sekarang ini, namun masih banyak juga guru di Indonesia yang masih menerima gaji yang tidak sesuai, apalagi guru honorer dan guru bantu. Hal ini mengakibatkan para guru tersebut menjalani profesi sampingan seperti member les pada sore hari, mengajar di sekolah lain, pedagang buku/LKS dan sebagainya.

Rendahnya prestasi siswa sangat menentukan kemajuan dan mutu pendidikan di Indonesia. Namun yang sangat disayangkan terjadi sekarang ini adalah rendahnya prestasi yang diraih pelajar Indonesia. Masih kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan adalah faktor utama, juga semangat belajar yang kurang, budaya mencontek merupakan penyebab kurangnya daya kreatifitas yang dimiliki anak.

Banyak sekali faktor yang menjadikan rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia. Faktor-faktor tersebut diantaranya rendahnya kualitas guru, rendahnya sarana dan prasarana, mahalnya biaya pendidikan, rendahnya prestasi siswa, rendahnya kesejahteraan guru, rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan, kurangnya pemerataan kesempatan pendidikan. Namun sebenarnya yang menjadi masalah mendasar dari pendidikan di Indonesia adalah sistem pendidikan di Indonesia itu sendiri yang menjadikan siswa sebagai objek. Dalam artian yang hanya mengikuti berjalannya zaman yaitu tidak bisa memilih mana yang baik dan yang buruk. Padahal sebagai manusia Indonesia yang memiliki budaya bisa kritis terhadap zaman ada. Maka disinilah dibutuhkan kerja sama antara pemerintah dan mesyarakat untuk mengatasi segala permasalahan pendidikan di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun