Mohon tunggu...
Sarnamah 14
Sarnamah 14 Mohon Tunggu... Akuntan - Pengajar

Listening music

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu Diujung Batas

27 September 2024   23:02 Diperbarui: 27 September 2024   23:07 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar (Dokpri)


Ada rindu yang kusimpan di sudut sunyi,  
Tak berani menyapa, hanya terdiam sendiri.  
Seperti bulan yang menunggu fajar,  
Aku menantimu meski tahu tak bisa mendekat lebih dalam.
Andai kau tau apa itu rindu...

Rindu itu berat padahal tidak di pikul
Rindu itu sakit tapi tak terluka
Rindu itu nyata namun tak nampak
Rindu itu sebuah rasa yang tidak bisa di ungkapkan

Kau hadir seperti bayang di senja hari,  
Indah, namun selalu pergi.

Dan aku, terpenjara dalam diam,  
Menggenggam rindu yang tak boleh disampaikan.  
Karena mencintaimu adalah batas takdir,  
Di mana harapan dan kenyataan tak lagi beriring.

Aku menunggumu di ujung mimpi,  
Meski tahu, kau tak akan kembali.  
Namun, biarlah rindu ini tetap bersemi,  
Sebagai bukti, aku pernah mencintai tanpa bisa memiliki.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun