Sabtu 14 Desember 2013
Tadi siang sewaktu aku disekolah, aku dan teman-teman mendapat undangan dari sekolah untuk orang tua kami. Undangan itu berisi tentang rapat komite sekolah yang akan diselenggarakan pada hari senin minggu depan nanti. Sudah dipastikan bahwa orang tuaku tidak akan hadir, dikarenakan mereka sibuk kampanye diberbagai daerah.
Aku sering sendiri di rumah, meskipun terkadang paman Daniel datang ke rumah untuk menemani aku. Namun aku tetap saja merasa kesepian karena akhir-akhir ini ayah dan ibuku jarang sekali di rumah.
Tadi malam paman Daniel ada di rumah, seperti biasa paman menceritakan masa lalunya bersama ayah. Saat asyik-asyiknya bercerita, aku memotong pembicaraannya dengan menceritakan kejadian di sekolah kemarin. Aku bilang pada paman kalau kemarin aku tidak membayar makanan yang aku beli di kantin sekolah. Aku tidak berniat untuk tidak membayarnya, tapi karena aku lupa untuk membayarnya, aku malu untuk kembali dan membayar makanan tersebut.
Paman mulai menasehatiku dan berkata bahwa kejujuran itu penting, walau itu hanya hal kecil dan sederhana. Para oknum pejabat korupsi bukan karena mereka bodoh, atau karena mereka tidak mengerti betapa ngerinya hukuman Tuhan ketika di akhirat nanti. Tapi karena mereka tidak punya etika, mereka tidak jujur memegang amanah.
Paman Daniel juga bilang bahwa etika itu lebih penting dari agama. Banyak agamawan yang terlibat korupsi, bahkan dana pengadaan Al-Quranpun di korupsi. Menurut paman, agama sudah tidak bisa digunakan untuk memberantas korupsi. Hanya etika universal yang tidak memandang agama, suku, golongan dan partai tertentu yang pantas diperjuangkan. Etika universal yang harus dikembangkan dan harus ditanamkan pada generasi muda sekarang.
Menurut paman Daniel, nilai dari manusia ada pada etikanya. Bukan pada kepintarannya atau karena status keagamaannya. Pamanku itu banyak benarnya, besok aku akan pergi minta maaf dan membayar makanan itu ke warung sekolah. Aku mulai bertekat untuk selalu jujur meski itu hanya hal kecil. Aku akan mulai dari diriku sendiri dan mulai dari hal kecil dan sederhana, serta berharap hal itu akan di contoh teman disekitarku, bahkan di contoh oleh dunia.
BERSAMBUNG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H