Mohon tunggu...
Sarmini Sarmini
Sarmini Sarmini Mohon Tunggu... Lainnya - Pendidik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang Pendidik yang mempunyai perhatian khusus dalam perkembangan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Persepsi Pendidikan Tinggi dari Sisi Pandang Siswa SMA

6 Februari 2022   19:20 Diperbarui: 7 Februari 2022   07:18 1107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dr. Sarmini, S.Pd.,M.M.Pd (Dokpri)

Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) secara umum berusia enam belas tahun sampai dengan Sembilan belas tahun dan berapa pada tahap perkembangan remaja. 

Masa remaja merupakan masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang mengandung perubahan besar pada kondisi fisik, kognitif dan psikososial. Piaget menyatakan bahwa siswa sekolah menengah atas berada pada tahap perkembangan kognitif operasional formal(Papaliadkk, 2008:534).

Persepsi merupakan salah satu aspek psikologis yang penting bagi manusia dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya. Persepsi mengandung pengertian yang sangat luas, menyangkut intern dan ekstern.

Ternyata 44 responden yaitu siswa SMA Isalam Nabilah, Batam yang dilaksanakan antara tanggal 3-31 Januari 2022, mendapatkan hasil 7% sangat tidak memahami  Pendidikan Tinggi, 23,3% kurang memahami dunia kampus atau Pendidikan Tinggi, 55,6% ragu-ragu dalam memahami Pendidikan Tinggi, 11,6% cukup paham Pendidikan Tinggi, selebihnya Sangat paham Pendidikan Tinggi yaitu pada angka 2,6%.

Terkait dengan Kuliah sambil Bekerja mendapatkan hasil yaitu 22,7% siswa SMA setuju apabila kuliah sambil bekerja, 13,6% tidak akan kuliah sambil bekerja dan 63,6% mungkin mereka akan kuliah sambil bekerja.

Dalam pemilihan Jurusan  mereka juga mempunyai persepsi tersendiri dan tampak pada hasil dari 44 responden, yaitu 15,9% yakin dengan pilihan jurusan dan tanpa paksaan orang lain , 45,5% setuju memilih jurusan sendiri tanpa paksaan orang lain, 34,1 % masih ragu dalam pemilihan jurusan, sedangkan 4,5% dalam memilih jurusan mendengarkan masukan dari  pihak lain, baik itu orang tua, teman, kerabat, saudara dan sebagainya yang memang lebih paham tentang Pendidikan Tinggi.

Pada Persepsi terkait Pentingnya Melanjutkan ke Jenjang Peniddikan Tinggi siswa SMA Islam Nabilah dapat hasil sebagai berikut :

Sangat setuju melanjutkan ke Pendidikan Tinggi 47,7%. Setuju melanjutkan ke janjeng Pendidikan Tinggi, 34,1%. Sedang yang masih dalam keraguan ada pada angka 18,2%.

Dari hasil yang telah dipaparkan di atas, penulis menyimpulkan bahwa :

1. Sekolah harus merangkul Kampus untuk melakukan sosialisasi di SMA Islam Nabilah, agar wawasan siswa terbuka berkaitan dengan pendidikan tinggi

2. Sekolah harus mempunyai program Kunjungan Edukatif ke kampus sehingga siswa dapat melihat langsusng aktifitas yang ada di kampus

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun