Bagaimana kita bisa pungkiri bahwa cinta ibu adalah jauh sebelum melihat diri kita hadir di dunia. Dia sudah merasakan bahwa kita akan mulai tumbuh dan berada dalam rahimnya. Merasakan gerakan, tendangan dan sikutan kita di dalam tubuhnya sendiri. Apa yang dia makan kita ambil sewaktu kita di dalam kandungannya. Dibawanya kita kemanapun dia pergi tanpa merasa lelah dan ditaruhnya sebentar, karena letih.
Diajak bicara dan dibelainya setiap saat. Dia bernyanyi untuk kita dan selalu didoakan serta ditunggunya kelahiran kita dengan mempertaruhkan nyawanya sendiri.
Setelah Sembilan bulan menunggu maka kitapun lahir dengan ibu kita menahan sakit yang luar biasa. Proses melahirkan adalah proses perjuangan hidup dan mati. Betapa tidak, saat proses melahirkan, sakitnya seperti 20 tulang patah bersamaan. Melahirkan adalah ujung dari proses penantian yang panjang selama kehamilan. Pada manusia usia kehamilan hingga melahirkan rata-rata 280 hari.
Dilansir Thevocket.com, ada perbedaan penyebutan untuk menggambarkan usia kehamilan, dokter kandungan menyebut 40 minggu dihitung dari hari pertama mens terakhir dan berpedoman bahwa 1 bulan adalah 28 hari.
Orang awam sering menyebut 9 bulan 10 hari dengan anggapan 1 bulan 30 hari. Semuanya tepat, tergantung dari mana pedoman atau patokan yang dianut. Persalinan adalah proses keluarnya janin dari dalam rahim ke dunia luar.
Proses Persalinan dapat dilakukan melalui jalan lahir/vagina (persalinan pervaginam) atau persalinan melalui sayatan pada dinding perut dan dinding rahim (persalinan perabdominam) atau dikenal dengan bedah sesar (seksio sesarea). Rahim ibu yang sedang mengandung akan mengembang 500 kali lipat dari ukuran normal untuk menampung kandungannya.
Demikian tulisan ini saya persembahkan untuk pembaca semua terkhusus  semua wanita di dunia ini yang disebut ibu. Doa terbaikku untuk kalian semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H