Oleh : Dr. Sarmini
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi membuat Program diantaranya dicanangkan Merdeka Belajar dan Merdeka Mengajar. Pada kesempatan ini, saya ingin berbagi ketika menjadi narasumber di SMK Multistudi High School, Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau.
Merdeka mengajar adalah bagaimana guru dapat bereksplorasi, berkreasi, dan berinovasi dalam pelaksanaan pembelajaran sedemikian rupa sehingga pebelajaran menjadi menyenangkan, Â efektif dan efisien. Banyak yang dapat dilakukan ketika pelaksanaan KBM , media, model pembelajaran, tempat, bahkan aplikasi apa yang akan dipakai sebagai fasilitas pembelajaran dalam rangka Fun Learning . Tidak harus selalu di dalam kelas, tidak harus selalu memakai buku paket, tidak harus duduk di bangku ruang belajar. Maka pilihan merdeka mengajar tanpa keluar dari rule pembelajaran, dapat dilakukan lebih inovatif.
Semua guru juga mempunyai potensi dan kompetensi yang berbeda antara satu dengan yang lain.
Apa itu potensi dan apa bedanya dengan Kompetensi ?
( Asroel Hoesein ) Yang dimaksud dengan potensi adalah minat dan bakat yang masih terpendam, namun belum atau baru sedikit yang diaplikasikan dalam kehidupan.
Adapun kompetensi adalah melihat hasil riil yang sudah dicapai.
Kompetensi adalah kemampuan manusia (yang dapat ditunjukkan dengan karya, pengetahuan, perilaku, sikap, motif dan/atau bakatnya) ditemukan secara nyata dapat membedakan antara mereka yang sukses dan biasa-biasa saja di tempat kerja.
Kata potensi berasal dari serapan dari bahasa Inggris, yaitu potencial. Artinya ada dua kata, yaitu, (1) kesanggupan; tenaga (2) dan kekuatan; kemungkinan. Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia, definisi potensi adalah kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan, kekuatan, kesanggupan, daya.Intinya, secara sederhana, potensi adalah sesuatu yang bisa kita kembangkan, (Majdi, 2007:86).
Potensi dapat diartikan sebagai kemampuan dasar dari sesuatu yang masih terpendam didalamnya yang menunggu untuk diwujudkan menjadi sesuatu kekuatan nyata dalam diri sesuatu tersebut (Wiyono, 2006:37).