Mohon tunggu...
Sarkoro Doso Budiatmoko
Sarkoro Doso Budiatmoko Mohon Tunggu... Dosen - Penikmat bacaan

Bersyukur selalu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pertemuan Imajiner Bung Karno, Hirohito dan JF Kennedy (Tentang Rimbawan)

13 Agustus 2023   17:20 Diperbarui: 13 Agustus 2023   18:08 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bulan Agustus adalah salah satu dari 12 bulan yang penuh dengan catatan sejarah. Bukan hanya untuk kita tetapi juga Negara-negara di belahan dunia lain. 

Salah satunya adalah di bulan Agustus ini, 78 tahun yang lalu, Pasukan Sekutu menjatuhkan Bom Atom di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang. Kecamuk Perang Dunia (PD) II pun berakhir setelah Jepang menyerah kalah. 

Kalau bagi Jepang Agustus meninggalkan kenangan pahit, tetapi bagi Indonesia, Agustus adalah bulan bersejarah yang manis untuk dikenang dan selalu dirayakan dengan meriah. Di bulan itulah Bung Karno menyatakan kemerdekaan Indonesia. Merdeka, lepas dari tekanan, kekangan, pemerasan dan kesewenang-wenangan penjajah. 

Seusai PD II, Bung Karno (1901 -- 1970), Sang Proklamator, adalah salah satu tokoh besar yang dikenal luas di dunia. Tokoh lain yang juga dikenal dunia adalah Hirohito (HH), Kaisar Jepang (1926 -- 1989) dan Presiden AS ke 35, JF Kennedy (1917 -- 1963). 

Tokoh-tokoh itu dikenal karena sangat fenomenal dan monumental. Kata-kata yang diucapkannya penuh makna dan menginspirasi dunia. Tindakannya bijaksana dan menjadi acuan pemimpin lainnya. Pemikirannya jauh ke masa depan melebihi batas angan-angan manusia biasa. 

Seandainya tiga tokon dunia itu hari ini bertemu, kira-kira apa yang akan terjadi? Mari kita kenali siapa mereka bertiga itu. 

Pertama, Hirohito, Kaisar Jepang (berkuasa 1926 -- 1989). Kaisar ini fenomenal karena ditengah penderitaan  dan kehancuran negaranya akibat kalah perang, dia berhasil memimpin dan mengembalikan semangat bangsanya dari keterpurukan yang amat dahsyat. 

Kaisar hebat ini berhasil membimbing negeri matahari terbit itu meraih kejayaan hingga kembali maju seperti sekarang. 

Baca juga: "Is This Heaven?"

Hirohito adalah pemimpin yang tahu persis apa yang dibutuhkan negerinya dan tahu bagaimana cara mencapainya. Itu tercermin dari kata-kata yang pertama keluar dari mulutnya setelah hancur-lebur kalah perang: "Berapa jumlah guru yang tersisa?". 

Kaisar yang dianggap keturunan Dewa Matahari ini paham, hanya Guru yang tersisa yang akan mendidik, membimbing, mengajar, mengarahkan, membentuk watak dan jiwa para anak-anak bangsa. Gurulah yang akan membuat bangsanya mampu mengejar ketertinggalan dan lalu bangkit lagi. 

Dan, benar, Jepang bangkit kembali. Kemajuan Jepang yang kita saksikan saat ini menjadi bukti hebatnya peran Guru. Hirohito tidak salah dalam melihat masalah dan mencari solusinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun