Ketidaksukaan tidak boleh membuat orang menjadi cuek bebek dan lantas tidak peduli. Ketidaksukaan dan kekecewaan pada apa yang sudah terjadi bisa menjadi bahan untuk membuat gagasan. Gagasan untuk menuju kondisi yang lebih baik. Penyaluran gagasan itu bisa diwujudkan melalui Pemilu dengan melakukan pencoblosan.Â
Hari pencoblosan adalah hari pengadilan rakyat kepada para politikus. Para pencoblos adalah pengadil. Pengadil yang baik akan meloloskan politikus yang baik juga.Â
Pengadil korban money politic akan meloloskan politikus yang mengandalkan popularitas, harta, janji-janji dan koneksi tetapi miskin gagasan, visi, misi dan inovasi. Yang seperti ini sebaiknya tidak terjadi lagi.Â
Seorang penyair asal Jerman bernama Bertolt Brecht (1898-1956) puluhan tahun yang lalu sudah mensinyalir bahwa perbaikan keadaan hanya akan bisa terjadi kalau para pemilih melek politik. Yaitu pemilih yang mau mendengar, mau berbicara dan bersedia berpartisipasi dalam peristiwa politik. Â Â
Dia paham bahwa harga BBM, harga makanan pokok, harga tempat tinggal, harga obat, dan lain-lain sangat bergantung pada keputusan politik dan yang membuat keputusan politik adalah para pemenang Pemilu.Â
Politikus yang baik akan menghasilkan kebijakan-kebijakan yang menyelesaikan masalah negara dan masyarakat, bukan menambah masalah. Oleh karena itu, seberapapun rasa sukanya dan sedalam apapun bencinya, saatnya sekarang untuk tidak hanya memakai rasa tetapi juga memakai akal dan pikiran dalam menggunakan hak suara Anda.Â
Harus dimengerti, Pemilu seharusnya memang menghasilkan orang-orang unggul, pilihan dan pemikir yang tidak mengenal lelah untuk memperbaiki nasib bangsa. Orang-orang yang kaya gagasan dan banyak inisiatif untuk membuat keputusan-keputusan penting demi masa depan yang lebih baik.Â
Semakin banyak yang ikut aktif dalam proses Pemilu akan semakin baik. Semakin banyak yang mencoblos, semakin baik juga. Untuk mampu menjadi pengadil yang baik, masih cukup waktu untuk belajar, pemungutan dan penghitungan suara adalah 14 Februari 2024 - 15 Februari 2024. Kata tetangga, Belanda memang masih jauh tetapi palu sudah di tangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H