Bulan ini adalah bulan yang spesial, karena bulan ini adalah Bulan Ramadhan. Karena bulan ini adalah Bulan Ramadhan, saya ingin bercerita tentang kegiatan dan perbedaan yang aku rasakan pada Bulan Ramadhan.
Jujur saja, di Bulan Ramadan ini aku tidak banyak berubah. Aku tidak mengubah sikap saya dan lain-lainnya. Walaupun saya tidak mengubah sikap aku, aku tidak banyak berbicara kata kasar karena dari awal aku di ajarkan untuk tidak berbicara kata kasar. Sebenarnya aku lumayan kecewa oleh diriku sendiri karena tidak mencoba untuk mengubah diriku sendiri menjadi lebih baik lagi.
Perbedaan yang aku rasakan di Bulan Ramadhan salah satunya adalah perubahan jadwal sekolah. Pada hari biasa kecuali hari jum'at, kami pulang pada pukul setengah empat. Tetapi pada Bulan Ramadhan, setiap hari selain Sabtu dan Minggu kami pulang pada pukul setengah satu.
Perbedaan utama yang aku rasakan adalah rasa kantuk pada sahur dan rasa lapar di siang hari. Entah mengapa, semakin lama aku berpuasa semakin susah aku dibangunkan. Aku tidak tahu mengapa, tetapi mungkin saja karena aku kekenyangan pada saat berbuka. Perbedaan yang sangat aku senangi adalah tidak berolahraga.Â
Aku bukan seseorang yang mencintai atau membenci, tetapi aku tidak suka saja. Pada jadwal biasa, kami berlari setiap jum'at pagi, tetapi karena Bulan Ramadhan kami tidak berlari pagi. Terima kasih Allah telah menciptakan Bulan Ramadhan J.
Perbedaan yang aku rasakan adalah aku tidak dapat membeli makanan dan minuman di sekolah L. Jujur saja, aku benar-benar rindu dengan mie ayam yang ada di kantin sekolah. Selain perbedaan yang aku rasakan pada Bulan Ramadhan ini, aku ingin sekali dapat mengubah kebiasaan jelek diriku. Iya, ini mungkin tidak terlalu cocok untuk membicarakan ini saat sedang membicarakan perbedaan yang aku rasakan di Bulan Ramadhan. Â
Tetapi aku hanya ingin membicarakan ini sambil memotivasi diriku agar semangat merubah diriku menjadi lebih baik lagi. Aku akan mencoba agar menjadi lebih rajin dan baik lagi.
Terima kasih telah membaca cerita ini. Maaf jika ceritaku sulit dimengerti (aku bahkan sedikit bingung membaca ini). Tetapi terima kasih sekali lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H