Ramadan tak lepas dengan istilah Ngabuburit. Kata yang melekat erat di telinga kita, dimana kita melakukan aktifitas menghabiskan waktu senggang sembari menunggu waktu berbuka tiba. Dalam Bahasa Sunda, 'Nga' sendiri mempunyai arti menunggu, sedangkan 'Burit' artinya sore menjelang malam/senja.
Ngabuburit akan lebih meriah, penuh suka dan tidak akan terasa lama menunggunya, itu dilakukan di luar rumah.
Situasi yang terjadi sekarang, itu kebalikannya. Terpaksa Ngabuburit-nya di dalam rumah, karena ada pembatasan sosial karena wabah.
Dengan pembatasan ruang gerak tersebut, seketika akal kita terkoyak. Seharusnya bisa bertemu, bersendagurau, bersilaturahmi dan menghabiskan waktu dengan kawan, saudara, keluarga atau teman kerja jelang berbuka di luar rumah. Â Karena sudah menjadi tradisi saat Ramadan tiba.
Menurut saya, banyak sekali hal yang bisa dilakukan. Ketika Ngabuburit dikandung arti menunggu, berarti selama kita mampu menghadirkan kegiatan yang positif di dalam maupun di luar ruangan, makna berpuasa tidak akan terganggu. Kita diberikan pilihan oleh Allah. Tentu, sebagai makhluk yang punya akal, pilihan ngabuburitnya harus yang kreatif.
1. Menulis,Â
Adalah hobby pertama saya. aktifitas itulah yang saya akan pilih sembari menghabiskan waktu luang berpuasa di bulan Ramadan. Tak ada keterikatan waktu dengan itu. Kapan saja bisa saya lakukan. Menurutku, menulis adalah suatu ibadah, karena saya yakin ada keilmuan yang tersembunyi, kadangkala harus dituangkan dan bisa jadi dibagikan ke banyak orang lewat tulisan.
2. Merekam,
Biasanya ketika pergi keluar rumah, aku sambil nenteng Doa, "Semoga, hari ini ada yang menarik untuk aku rekam".
Hanya berbekal seadanya, walau hanya HP saja, namun kebiasaanku satu ini sudah terbawa hingga prosesi merekam peristiwa menjadi terwujud dengan sendirinya. Namun, hari ini, merekamnya dari kejauhan. Menghimpun kabar, satu persatu dari beberapa aplikasi media sosial yang terpampang online melalui internet.
Merekam inipun juga bisa dijadikan materi tulisan, makanya dua Hobby ini yang menurutku kreatif sekali untuk bisa anda lakukan di rumah sembri menunggu waktu berbuka.
3. Membaca,
Menulis, Merekam dan Membaca bagiku sebagai satu kesatuan abadi untuk menjadi kreatif. Jika di hari biasa, porsi membaca buku, berita, surat kabar, atau yang lainnya lebih banyak aku konsumsi.Â
Saat memasuki bulan Ramadan, rasanya tidak ada hal yang lebih kreatif selain Membuka, Membaca dan Memahami isi Al-Quran.
Al-Quran lah sumber segala sumber berita, peristiwa, kabar dan memuat segala peristiwa di dunia maupun di akherat diulas. Artinya, inilah sebuah pijakan aktifitas kita sebenarnya. Banyak sekali ilmu di dalamnya. Aktifitas Membaca buku, misalnya, sudah banyak ditinggalkan manusia, terlebih lagi membaca Al Quran.
Sangat bersyukur jika Baca AlQuran ada yang nemenin. Meskipun sendiri, tetaplah tempuh. Karena tidak ada hal yang merugi, justru disenangi Rohani. Sendiri itu secara fisik, sebenarnya mengasah kreatifitas dengan akal menuju Iman yang berkualitas.
Maka, jika ada yang tanya "Apa Ngabuburit Kreatifmu?"
"Buka, baca dan pahami Quran, adalah Ngabuburit kreatifku"
Marhaban Yaa Ramadan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H