Mohon tunggu...
Saris D Pamungki
Saris D Pamungki Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis Dan Merekam Lewat Visual

Beda Tapi Tak Sama dan sendiri nyali teruji, dua kata buat penyulut semangat diri

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Hari Ini Kami Butuh Nasi, Bukan Aplikasi

21 April 2020   21:10 Diperbarui: 21 April 2020   21:01 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi Laman prakerja.go.id

"Bismillah, semoga kali ini berhasil...", Mungkin begitu ucapan lirih para pencari kerja yang apply di laman Kartu Prakerja.

Menarik, Menggiurkan! Demikianlah Kesan pertama yang muncul pada peluncuran Kartu Prakerja sempat membuat seluruh rakyat yang berstatus tunakarya. Pada Pemilu 2019, Kartu ini memang menjadi program unggulan besutan Jokowi -  Ma'ruf Amin. Tujuan yang mulia, Kartu tersebut dikandung peran bisa menanggulangi kemiskinan di Indonesia. 

Lantas apa yang salah dengan program ini?

Sebagaimana yang telah diketahui bersama, bahwa nantinya mereka yang lolos dalam seleksi akan menerima Kartu Prakerja, materi pelatihan, pendampingan serta uang saku sekaligus. Total yang diberikan mencapai 3,5 Juta Rupiah, diberikan secara bertahap.

Nah, hari ini rakyat butuh nasi, bukan pelatihan di aplikasi. Kenapa bisa demikian? jika menanggapi peruntukan Kartu tersebut. Jelas pula, tertulis dalam penjelasan siapa yang berhak mendapatkan.

Menurut saya, momentum mengeluarkan kartu ini yang kurang pas dan tergesa. Apalagi dibarengi dengan adanya pandemi Covid-19. Sontak seluruh rakyat yang masih fokus dituntut melawan corona dan terdampak Covid-19 (PHK) memaknainya, akan mendapatkan pekerjaan langsung dan uang untuk sekedar bertahan hidup (beli bahan pokok) sehari-hari.

Meskipun satu persatu dibuka pelan-pelan oleh pemerintah, dari tata cara pendaftaran hingga aplikasi apa saja yang menyediakan jasa pelatihan. Jadi Kartu Prakerja bukan Gaji bulanan untuk pengangguran, namun memberikan se-paket pelatihan untuk kemudian diharapkan mampu menyulut aksi memantik keahlian pribadi masing-masing. 

Sementara itu total uang negara sebesar Rp 20 triliun (kutipan kompas.com) telah dipersiapkan. Pekerja di sektor informal yang terkena PHK atau terdampak Covid-19 diharapkan dapat terlindungi oleh gebrakan Kartu Prakerja ini. Meskipun pelatihan yang digelar oleh beberapa agen yang digandeng Pemerintah, seperti bukalapak, ruang guru, ovo, dan lainnya menyerupai aplikasi gratisan di platform luaran.

Selamat Mencoba, Semoga Indonesia Sejahtera 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun