Minggu pagi ini, iri hati (nampak), melihat sepasang burung perkutut mengitari berpetak-petak sawah, di jalan yang kulalui. Berdua, merek selalu mengiringi. Saking menariknya, hingga ingin mengabadikan kedamaian mereka dalam dada hati.
Mereka adalah Binatang, tapi mampu mengindahkan (suasana) semesta yang baru ditimpa bencana.
Namun di belahan sana, ada kebanggaan bisa membunuh ciptaan Tuhan. Meski disini tercipta bibit perpecahan dari cara mengeksplorasi sebuah keberhasilan segelintir kelompok. Keduanya yang kadang terlampau batas. Mereka Adalah Manusia.
(Seluruh) Penghuni alam raya punya ritual sendiri-sendiri dalam memuji, beribadah maupun bertasbih pada Tuhan. Kenapa musti dipaksa musnah?
...caruban, 17/3/2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H