Mohon tunggu...
Saris D Pamungki
Saris D Pamungki Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis Dan Merekam Lewat Visual

Beda Tapi Tak Sama dan sendiri nyali teruji, dua kata buat penyulut semangat diri

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Tanah Liat

11 Juni 2018   17:47 Diperbarui: 11 Juni 2018   17:48 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menuju kemuliaan/ Sejatining Laku Kehidupan/ menjadi gubahan irama dan pola pikir kita lebih tajam/ untuk memahami kenapa kita dilahirkan/ dan sebentar lagi pasti dimatikan.

Dunia, Meski belum merasakan seutuhnya/ paling tidak kita sudah diberi kesempatan/ untuk mencicipi rasa yang sebenarnya eneg dan terpenjara/ dari derik nafas para penghuninya.

Dunia, Menjadi mempesona/ terluap kegembiraan yang semu/ dari cara berpakaian hingga gengsinya manusia/ menggauli kotorannya sendiri.

Dunia, Sebuah dimensi untuk merasakan penderitaan/ keinginan yang dihambakan/ sampai-sampai lupa/ kita ditelanjangi kemaluan tiada akhir/ karena pemahaman kita hanya terbatas/ pada penglihatan yang enggan memakai mata bathin.

Dunia, sebuah ladang yang sempit/ namun harus belajar berlapang dada/ ketika kita dalam keadaan tersudut sekalipun.

Dan...

Duniapun hanya tinggal tanah liat/ yang harus kita telan dan peluk/ hingga hadapi dimensi yang sebenarnya nanti...

Ya, Ini Hanya Sementara saja...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun