Mohon tunggu...
Sari Indah
Sari Indah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sudirman Said Kembali Menegaskan Komitmennya Pada Pemberantasan Korupsi

14 September 2017   12:32 Diperbarui: 14 September 2017   12:42 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua kita dibuat gerah dengan pemandangan yang begitu menjijikkan di negeri ini, terutama dalam aspek penegakan hukum. Pasalnya, kita disuguhkan oleh kenyataan banyak pejabat yang tertangkap karena tindak pidana korupsi atau penyelewengan uang rakyat. Dan, yang paling menjengkelkan dari semua itu adalah kita harus menyaksikan beberapa koruptor yang bukannya meminta maaf pada masyarakat, mereka justru berupaya mempermainkan hukum dan menghindar dari sanksi.

Ada koruptor yang mangkir ketika dipanggil oleh Komisi Pemberantasan Korupsi untuk diperiksa. Ia beralasan sedang sakit, harus berobat ke luar negeri, dan segudang alasan lainnya. Sementara pada saat yang sama, publik juga mengetahui bahwa sang koruptor tengah menikmati waktunya dengan bermain-main.

Di sisi lain, rakyat kecil yang terkena kasus hukum ringan diproses secara serius. Ini lah kenyataan di Republik ini, di mana hukum tajam ke bawah tapi tumpul ke atas. Keadilan masih menjadi harapan yang selalu absen dalam penegakan hukum. Padahal, prinsip hukum tegas mengatakan bahwa semua orang sama di depan hukum, namun ternyata prinsip itu sebatas rangkaian kata-kata.

Sudirman Said menyebut kenyataa ini sebagai pengelolaan negara secara ugal-ugalan. Pemerintah membiarkan penegakan hukum dilakukan secara tebang pilih, korupsi dibiarkan merajalela, dan sementara peraturan dan perundang-undangan diterabas demi memuluskan kepentingan segelintir orang.

Pengelolaan negara secara ugal-ugalan ini pun berlangsung sangat kasar dan mengkhawatirkan. Ini tercermin pada kasus tekanan dan teror terhadap pegawai KPK, bahkan hingga yang diseram dengan air keras. Sementara itu, pelaku dari semua kejahatan terhadap para pemberantas korupsi tersebut hingga hari ini masih melenggang bebas.

Sudirman Said menyatakan bahwa bagaimana negara ini dikelola hari ini akan menentukan kondisinya di masa depan. Artinya, kesalahan dan korupsi yang dibiarkan, penegakan hukum yang diabaikan, dan pelanggaran peraturan yang ditolerir akan menimbulkan situasi buruk bagi generasi puluhan tahun mendatang.

Sebab itu, Sudirman Said menegaskan bahwa perubahan harus dimulai hari ini. Kita harus berani menghentikan segala kesalahan dalam pengelolaan negara ini. Pemimpin harus bisa menjadi tauladan, memiliki integritas, dan harus lahir dari sosok-sosok yang jujur, bersih, dan kompeten. Sementara masyarakat harus diajarkan untuk menjadi individu-individu yang kritis dan terbuka.

Pemimpin harus berani memegang teguh komitmennya, sedangkan masyarakat harus menjadi pengawas yang awas. Inilah yang akan membuat negara ini dikelola secara benar dan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun