Hampir tiga bulan kita semua berperang secara tidak langsung dengan COVID-19 ini. Beberapa kali saya dan teman-teman ngobrol secara virtual. Mereka ada yang seperti saya, bekerja di kantor, ada yang dari rumah atau Work From Home (WFH), bahkan memang sudah ada remote working jauh sebelum COVID-19. Memang perubahan besar dapat terjadi dalam waktu yang singkat.
Ngobrol ngalor-ngidul pakai zoom, dari bahas ekonomi, politik, drama Korea, sampai meributkan masalah hampers dan parcel.
Saya mendengarkan pengalaman mereka bekerja. Jadi selama WFH, mereka harus fleksibel, gesit, inovatif dan menghemat anggaran. Misalnya, meeting menggunakan aplikasi zoom, google meet. Biasanya mereka meeting di cafe atau di kantor, sekarang hanya di kamar dan bisa bertemu banyak orang, dan tentu saja bekerja dilakukan dari jarak yang jauh.
Saya yang bekerja tidak WFH dan masih datang ke kantor pun demikian. Grup kerja saya dibagi menjadi A dan B. Ada yang tetap di kantor, ada juga yang pindah kantor tapi masih di lingkungan perusahaan. Bukan hanya meeting menggunakan zoom, tetapi penilaian tahunan pun dilakukan dengan zoom. Saya merasa seperti melakukan transformasi digital.
Virus ini membuat kita mempercepat digitalisasi, saya jadi ingat dengan Industri 4.0 atau Revolusi Industri Keempat. Apapunlah istilahnya, faktanya saat ini ada seperangkat alat digital yang dapat mengurangi beberapa cost dengan mendorong hal yang bernama Fleksibilitas. Tentu saja, digitalisasi ini sudah terjadi sebelum virus ini menyerang, tetapi tidak secara keseluruhan. Industri 4.0 ini digambarkan sangat berbeda.
Teknologi 4.0 menghadirkan solusi yang dulunya kita gak bisa melakukannya, misalnya, keluar kota harus meeting satu hari. Tapi sekarang kita bisa lakuinnya di kamar aja. Bahkan bisa meeting di tempat yang terpencil di ujung dunia asal ada jaringan internet. Semua ini tidak terlepas dari pentinganya big data sebagai bagian dari penerapan Internet of Things (IoT) di berbagai perusahaan. Pada dasarnya, IoT memiliki kemampuan mentransfer data tanpa memelurkan interaksi langsung antara manusia dengan komputer.
Kita mulai terbiasa bekerja secara digital dan mengoptimalkan teknologi terkini. Sistem bekerja seperti ini membuat interaksi fisik kita banyak berkurang dan digantikan dengan interaksi secara digital. Mau tidak mau, kita harus mempunyai dan meningkatkan kemampuan menggunakan digital.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H