Mohon tunggu...
Sari Oktafiana
Sari Oktafiana Mohon Tunggu... Guru - A mother of five kids who loves learning

Living in the earth with reason, vision, and missions...but I can't make everybody happy.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Mangrove for Life

5 Desember 2011   11:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:48 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

[caption id="attachment_153892" align="aligncenter" width="300" caption="Menanam Mangrove"][/caption]

Hari sabtu, tanggal 26 November 2011, jam 9 pagi hingga jam 11 siang semua siswa, 6 guru, berikut orang tua murid SMP Tumbuh Yogyakarta, para pemuda Dusun Baros Desa Tirto Hargo Bantul, komunitas HNSI (Himpunan Nelayan Se-Indonesia) cabang Yogyakarta, Komunitas rumah kreatif Mata Air, serta beberapa Anggota TNI AL Yogyakarta saling bahu membahu melakukan penanaman mangrove (Pohon Bakau) di daerah konservasi bakau yang terletak di muara Sungai Opak Dusun Baros Desa Tirto Hargo Bantul Yogyakarta. Acara tersebut juga di dukung oleh Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) Yogyakarta.

[caption id="attachment_153893" align="aligncenter" width="300" caption="Mangrove. Doc. Pribadi"][/caption]

Mangrove for life. Itulah nama dari sebuah project yang diinisiasi dan dilakukan oleh siswa berikut guru di SMP Tumbuh Yogyakarta. Mengapa mangrove menjadi pilihan sebuah project adalah karena, Pertama sebagai bentuk aksi/tindakan upaya penyelamatan hutan mangrove di Yogyakarta dimana konservasi mangrove masih sangat terbatas. Kedua, dalam skala nasional sebagai bentuk aksi untuk mengurangi hilangnya hutan mangrove yang semakin berkurang di Indonesia. Ketiga, Sebagai sebuah kegiatan dalam framework edukasi dalam dunia pendidikan untuk mengajak siswa berpartisipasi aktif sebagai aktor, agen penyelamatan lingkungan, membangun kepedulian siswa akan masalah di sekitar mereka, mengajarkan akan makna kolaborasi kepada peserta didik, serta membumikan teori akan berbagai gerakan lingkungan hidup menjadi sebuah aksi dan kerja nyata. Keempat, kegiatan ini sebagai aplikasi dari 4 pilar pendidikan dari UNESCO berupa learning to know, learning to do, learning to be dan learning how to live together, sedangkan dalam domain pendidikan juga memfasilitasi siswa akan domain kognisi, afeksi serta psikomotorik learning.

[caption id="attachment_153894" align="aligncenter" width="300" caption="Action for Mangrove. Doc. Pribadi"][/caption]

Mangrove menjadi pilihan dari akumulasi project kegiatan proses belajar siswa dari Social entrepreneur. Para siswa/peserta didik yang telah belajar entrepreneur lalu mengaplikasikannya dan memberikan keuntungan (profit) dari kegiatan bisnisnya untuk membiayai penanaman berikut konservasi mangrove di Dusun Baros Desa Tirto Hargo Bantul Yogyakarta. Hal ini untuk memfasilitasi siswa agar bila menjadi entrepreneur selain menciptakan lapangan kerja bagi dirinya sendiri, orang lain akan lebih memperhatikan aspek kepedulian terutama dalam memberikan kontribusi sosial bagi masyarakat. Kebermaknaan seorang entrepreneur sejati akan terwujud melalui social entrepreneur sebagai sebuah upaya membangun keseimbangan hidup untuk hidup, menghidupi menjaga kelestarian hidup dan alam.

[caption id="attachment_153895" align="aligncenter" width="300" caption="Salah satu aplikasi ESD. Doc. Pribadi"][/caption]

Mangrove for life adalah sebagai salah satu bentuk aplikasi Education for Sustainable development (ESD). Ide dasar pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan merupakan respon dari masalah lingkungan yang kian terdegdasi serta merupakan solusi untuk mewujudkan konsep pembangunan berkelanjutan. Pendidikan sebagai lembaga strategis diharapkan mampu menjalankan perannya dengan baik untuk memberikan bekal ilmu pengetahuan dan ketrampilan kepada generasi muda untuk membangun masa depan dunia yang lebih baik, memitigasi dari kerusakan-kerusakan lingkungan. Hal ini merupakan agenda aksi yang diprakarsai oleh UNESCO (United Nations Educational Scientific and Culture Organization).

[caption id="attachment_153896" align="aligncenter" width="300" caption="Sustainable Development"][/caption]

UNESCO sejak tahun 2005, berupaya untuk melakukan upaya pengaplikasian ESD di sekolah di berbagai Negara  sebagai bentuk dan agenda aksi mengatasi berbagai macam masalah dunia di abad 21. SMP Tumbuh Yogyakarta adalah bagian dari komunitas masyarakat Global yang berperan aktif serta berpartisipasi untuk pelaksanaan ESD dengan tujuan untuk memfasilitasi peserta didik agar hands on, mind on, dan heart on akan masalah di sekitarnya

Fokus dari ESD yang diprakarsai UNESCO adalah

1.            Membangun sinergi dan partnership antara lembaga pendidikan dan pemerintah untuk melaksanakan ESD.

2.            Memperkuat kapasitas pembangunan (capacity building) untuk aplikasi ESD.

3.            Mendorong dan melaksanakan agenda ESD.

4.            Memperkuat dan mendorong kepekaan atas konsep keberlanjutan itu sendiri.

Pada aplikasinya ESD di sekolah dalam pengintegrasian di kurikulum maupun dalam kegiatan sekolah adalah dengan memperhatikan kompetensi dasar, Knowledge, isu-isu (masalah yang berkembang), ketrampilan (skills) serta values (nilai-nilai kehidupan) dengan menggunakan 3 perspektif yaitu Sosial, ekonomi dan ekologi. Seperti yang tergambar dalam skema tentang pembangunan berkelanjutan dimana masing-masing dimensi saling berkaitan satu-sama lain dan menjadi pilar bagi pembangunan yang berkelanjutan.

Mangrove for life adalah sebuah project dengan latar belakang, mengemban misi dan bertujuan untuk pembangunan yang berkelanjutan dan pendidikan sebagai agen yang paling strategis untuk mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai kehidupan untuk menjaga bumi beserta alam semesta agar tetap lestari dan layak huni (livable) .

Proses project “Mangrove for life” berlangsung selama 1 semester, 6 bulan pembelajaran di tahun akademik, terwujud melalui kegiatan dan program sekolah yang tematik disesuaikan dengan kebutuhan dan fenomena di masyarakat skala local dan global dengan menggunakan 3 kriteria yaitu kreatifitas, aksi dan pelayanan kepada masyarakat.

Proses yang panjang dan bertahap dengan lesson plan (rencana pembelajaran) mulai dari;

Week

Activity

Week 1

Jumat, 15 Juli 2011

Mencari informasi tentang Entrepreneur di websites/internet.

1.Apa definisi tentang Entrepreneur?

2.Berikan controh orang-orang yang telah melakukan entrepreneur. ( 3 contoh jelaskan alasanmu)

3.Apa manfaat atau keuntungan dari entrepreneur?

4.Apa yang dibutuhkan untuk menjadi seorang entrepreneur?

·Berikan dan tuliskan  bibliografi/alamat web yang telah kamu buka.

  • Tulis semua jawaban di buku tulismu.
  • Presentatasikan di dalam kelas

Week 2

22 Juli 2011

  • Explanation of Entrepreneur.
  • Watching the video Microsoft.
  • Reflection of the movie
  • Writing the interview questions to Ms. Cath, the business woman from Australia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun