Mohon tunggu...
Sari Oktafiana
Sari Oktafiana Mohon Tunggu... Guru - A mother of five kids who loves learning

Living in the earth with reason, vision, and missions...but I can't make everybody happy.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Beberapa Inspirasi

21 Juli 2012   08:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:44 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Motivasi, kesegaran itu bagaikan gelombang laut yang mengenal pasang dan surut demikian pula keimanan kita. Tidaklah mudah menjaga kita pada sebuah energy positif, berbagai macam cara, respon,  menyikapi dan menjaga  sebuah energi yang menaungi kita.

Hidup haruslah tetap berkarya, berupaya berdamai dengan apapun yang terjadi. Karena memang hidup adalah ketegangan antara harapan dan kenyataan. Ketegangan dan kompromitas dengan kekuatan Illahi. Ada beberapa cara yang menurut saya bisa kita lakukan untuk menjaga energy positif kita yaitu menemukan inspirasi, tetap belajar dengan rendah hati dari banyak orang.

Berikut terdapat beberapa inspirasi yang saya kutip dari buku karya Indra Gunawan (2004), yang berjudul “Menelusuri Buku Kehidupan” dimana didalam buku tersebut terdapat beberapa tulisan mengenai karya dari beberapa penulis dan praktisi dunia. Beberapa quote/kutipan yang menurut saya bisa menjadi inspirasi dan harapannya “from knowledge to wisdom” yaitu sbb:

Dari buku The Human Machine: Secrets of Success, 1929, karya E.R Thompson

“The man who can think is always the master of the man who can only do. The men rise highest in the world are those who can both think and do. It’s never to late to form habits…”

Dari Buku Musashi, karya Eiji Yoshikawa

Ketika Musashi ditahan didalam penjara, Takuan guru rohaninya menasihati Musashi dengan kata-kata penuh makna:

“Anggaplah kamar ini sebagai rahim ibumu dan bersiaplah untuk lahir kembali. Kalau kau melihatnya hanya dengan matamu, kau tak akan lihat apa-apa kecuali sel yang tak berlampu dan tertutup. Tapi, pandanglah lebih seksama, lihatlah dengan akalmu, dan berpikirlah. Kamar ini akan menjadi sumber pencerahan, pancuran pengetahuan yang ditemukan dan diperkaya oleh orang-orang bijak di masa lalu. Terserah padamu, apakah kamar ini menjadi kamar kegelapan ataukah kamar penuh cahaya.”

Sehingga yang terjadi akhirnya Musashi selama 3 tahun di dalam sel mendalami beragam buku mulai tentang seni perang Sun Tzu, Zen, hingga berjilid-jilid kitab mengenai sejarah Jepang.

Masih dalam buku Musashi, beberapa kalimat dari kitab Seni Berperang Sun Tzu, yaitu:

“Barang siapa mengenal seni perang, tak akan serampangan ia dalam gerakannya. Ia karya karsa dalam membatasi kemungkinan.

Karenanya, Sun Tzu berkata, “ Barang siapa mengenal dirinya sendiri dan mengenal musuhnya, ia senantiasa menang dengan mudah. Barang siapa mengenal langit dan bumi, ia menang atas segalanya.”

Dalam Buku Awareness, Anthony de Mello, 1990

Beberapa dialog yang bijaksana;

Sang Guru: Seperti ikan yang mati di darat, engkau akan mati ditengah bisnis keduniawian. Untuk hidup kembali, ikan balik ke air. Engkau harus kembali ke keheningan.

Murid: Mestikah saya meninggalkan bisnis saya dan masuk biara?

Sang Guru: Sudah tentu tidak. Tetap di bisnismu dan kembalilah ke hatimu.

Dan semoga menginspirasi...

Yogya, 2012-07-20

Sari

sumber gambar:

truhealthquest.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun