Tanaman Sangket, Obat Ajaib di Sekitar Kita (Seri Keanekaragaman Hayati 3)

Daun sangket seringkali dianggap sebagai rumput liar yang biasanya tumbuh di pinggir-pinggir tembok, di tepi sungai, di ladang bersama-sama rumput liar. Tanaman sangket yang memiliki nama latin Maschosma polystachum, memiliki ciri khas batang yang kotak dan tegak dengan ketinggian 80 Cm. Daunnya berbentuk segitiga tersusun. Biasanya tumbuh bergerombol dengan tanaman sangket yang lain. Tanaman sangket biasanya digunakan sebagai obat alami. Bila kita mengetahui manfaat dan khasiatnya tentu tidak akan menyia-nyiakan tanaman sangket. Tanaman sangket termasuk obat ajaib yang tumbuh dan begitu dekat dengan kita. Terutama bagi penduduk yang tinggal di daerah pedesaan. Tanaman sangket berkhasiat karena; 1. Secara efektif dapat menurunkan panas/demam pada anak-anak. Caranya Bila putra-putri anda menderita demam. Ambil Tanaman sangket beserta daun dan batangnya. Cuci bersih lalu remas-remas. Dicampur dengan minyak kayu putih. Oleskan pada tubuh anak anda. Niscaya akan dapat menurunkan suhu tubuhnya. Dipakai sebagai Obat luar. 2. Bila kita mempunyai putra-putra terutama yang masih Balita sering terkejut dan Setep. Tanaman sangket bisa digunakan sebagai obat luar dan efektif sebagai penenang bila terapi ini dilakukan secara teratur. Caranya Ambil tanaman sangket, daun dan batangnya. Bersihkan lalu remas-remas dan masukkan dalam air hangat. Digunakan saat mandi untuk Balita anda. Secara turun-temurun nenek saya mengajarkan metode seperti ini. Dan telah saya lakukan pada putra-putri saya ketika balita. Dan hasilnya efektif. 3. Pada orang dewasa tanaman sangket bisa meredakan sakit migren. Caranya ambil segengam daun sangket. Bersihkan lalu masukkan dalam air hangat. Gunakan untuk mandi. Cara ini bisa sebagai terapi untuk mengurangi stress kita. Begitulah manfaat tanaman sangket yang bisa saya bagikan kali ini. Harapannya dengan kita mengetahui manfaatnya. Kita akan menjaga tanaman sangket agar tidak punah. Problem utama yang dihadapi oleh tanaman sangket, yang dianggap sebagai tanaman perdu liar adalah habitatnya semakin terancam. Oleh perkembangan dan kebutuhan manusia untuk tidak lagi membiarkan tanah sebagai ladang dan taman hijau melainkan sebagai hunian. Salam Sehat dan Lestari! Sari Oktafiana