Cerita humor berikut terinspirasi dari kejadian nyata. Selamat membaca, semoga terhibur.
---
Bulan Ramadan sudah memasuki hari-hari terakhirnya. Selain bekerja sebagai seorang dosen di sebuah Universitas, Baim juga seorang suami yang sangat menyayangi istri dan ibunya.
Pemberitahuan Tunjangan Hari Raya (THR) dari tempatnya bekerja sudah masuk ke rekening masing-masing membuat Baim berniat untuk membelikan baju baru untuk dirinya sendiri dan istrinya yang sedang mengandung buah cinta mereka. Tentu saja setelah mengirimkan sebagiannya untuk ibunya di kampung halaman, Belitung.
Tahun ini Baim berencana menghabiskan waktu idulfitri di perantauan, demi menjaga kesehatan dan keselamatan istrinya yang sedang mengandung. Dia dengan sabar menggamit lengan istrinya selama memilih baju. Setelah membayar hasil belanjanya di kasir, Baim berniat mengajak istrinya berbuka puasa di warung mie ayam bakso langganan mereka.
Ketika berhenti menunggu persimpangan lampu merah, mata Baim melihat rombongan pembawa kotak karton dengan kertas bertuliskan takjil gratis yang diketik dengan huruf kapital di arah berlawanan dengan jalur lajunya. Hal itu membuat jiwa bapak-bapaknya meronta. Maka, setelah lampu kembali hijau dia memutar arah ke seberang, membuat istrinya sedikit terkejut.
"Kenapa sih Bang, kok muter balik?" tanyanya.
"Demi takjil, Sayang. Tuh di depan ada takjil gratis."
Istrinya hanya menggumam pelan, "padahal beli sendiri juga mampu. Tetep pengen yang gratisan."
#MY, 03042024 M/23 Ramadan 1445 H
