ALASAN MENGAPA SISTEM EKONOMI ISLAM DIINDONESIA BELUM SECARA SEMPURNA DIIMPLEMENTASDIKAN
Sistem ekonomi islam adalah sistem ekonomi yang dijalankan berdasarkan syariat Islam atau aturan-aturan Allah. Dengan bersandarkan kepada Al-quran dan Hadits Nabi Muhammad sebagai pedoman yang tujuan akhirnya adalah mencapai keridhaan Allah, dengan menggunakan sarana yang tidak lepas dari syariat Islam. Al-Qur'an dan Al-Hadits merupakan landasan hukum yang lengkap dalam mengatur segala aspek kehidupan ummat, khususnya di bidang ekonomi.
Sistem Perekonomian Islam bersifat universal artinya dapat digunakan oleh siapapun tidak terbatas pada umat Islam saja, dalam bidang apapun serta tidak dibatasi oleh waktu ataupun zaman sehingga cocok untuk diterapkan dalam kondisi apapun, selama tetap berpegang pada kerangka kerja atau acuan norma-norma islami, akan tetapi seperti yang kita lihat sekarang di dalam Indonesia.
Berbagai kendala yang dihadapi Indonesia sehingga sulit diterapkannya sistem ekonomi Islam secara sempurna disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu yang pertama faktor eksternal yang mengacu pada ketidakmampuan pemerintah dalam mengambil keputusan secara sepihak karena harus disertai dengan musyawarah dalam mencapai mufakat, faktor kedua yaitu faktor internal yang mengarah kepada perbedaan keyakinan dalam diri setiap masyarakat.
 Alasan yang sering muncul dalam hal ini, adanya keyakinan bagi setiap individu, diketahui Indonesia memang mayoritas masyarakatnya umat Islam, disisi lain bukan berarti agama Islam saja, tetapi agama lainnya juga terdapat di Indonesia. Dalam hal ini Indonesia mengakui adanya keberegaman agama, suku dan budaya, sehingga sistem ekonomi Islam di Indonesia sulit diimplementasikan secara sempurna.
Dari anggapan tersebut sudah jelas kendala yang dihadapi Indonesia, perbedaan keyakinan bagi setiap individual agama menjadi faktor yang mencolok sehingga tidak serta merta mengambil keputusan pada satu pihak saja. kurangnya pemahaman mengenai sistem ekonomi Islam, belum berkembangkan kelembagaan Islam secara menyeluruh dibandingakn lembaga konvensional dan adanya kemalasan individual dalam sistem ekonomi Islam itu sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H