Kota Yogyakarta adalah salah satu kota yang masih melestarikan tradisi seni dan budaya Jawa. Salah satu bentuk pelestarian dari seni tradisional Jawa adalah dengan pementasan sendratari di Prambanan. Pentas tari ini merupakan kegiatan rutin yang sudah diselenggarakan sejak tahun 1961 sampai sekarang. Pertunjukan ini merupakan salah satu agenda yang menarik bagi para wisatawan baik asing maupun domestik dan masyarakat pencinta seni maupun awam.
Ada 2 jenis pertunjukan tari yang dipentaskan yaitu: sendratari Ramayana dan sendratari Rara Jonggrang yang masin-masing memberikan daya tariknya sendiri-sendiri.
Sendratari Ramayana
Tari ini menceritakan tentang epos Ramayana, yaitu kisah Sri Rama yang membebaskan istrinya Dewi Sinta yang diculik oleh Rahwana. Kisah ini sudah sangat terkenal dan sudah banyak diceritakan dalam banyak buku dan film. Ada beberapa versi tentang cerita Ramayana ini, namun yang dipilih untuk dipentaskan di Prambanan adalah cerita versi dari Jawa, sesuai dengan relief yang ada di candi-candi di Prambanan.Â
Ada 2 versi pertunjukan dari Sendratari Ramayana ini yaitu, pertunjukan satu babak yang berisi penggalan cerita dari kisah Ramayana dan pertunjukan babak penuh yang merupakan pementasan dari seluruh cerita secara utuh. Pertunjukan 1 babak ini ada 4 episode yaitu: Hilangnya Sinta, Hanoman Duta, Gugurnya Kumbakarna dan Sinta obong  (Api suci Sinta). Pertunjukan 1 babak ini djalankan dalam waktu sekitar 1,5 jam dan dijadwalkan secara rutin setiap Selasa, Kamis dan Sabtu.
Pertunjukan secara utuh merupakan kompilasi dari pertunjukan-pertunjukan 1 babak, yang menceritakan kisah Ramayana secara utuh, mulai dari Hilangnya Sinta sampai dengan Api suci Sinta. Pertunjukan utuh ini biasanya diadakan 1 bulan sekali dengan waktu pertunjukan sekitar 2,5 jam, pada saat bulan purnama.
Ada 2 tempat untuk pertunjukan sendratari ini, yaitu di pangung Panggung terbuka Candi Prambanan dan gedung Trimurti yang merupakan gedung tertutup. Panggung terbuka merupakan tempat yang bisa memberikan pertunjukan yang lebih meriah dan kolosal, apalagi pada saat bulan purnama. Gedung Trimurti merupakan panggung yang lebih kecil dengan kapasitas yang tidak sebesar panggung terbuka, namun merupakan pilihan satu-satunya ketika cuaca luar ruangan tidak mendukung untuk pentas di outdoor.
Pada pentas sendratari ini, adegan-adegan dalam cerita Ramayana diperagakan dengan tarian saja tanpa dialog sama sekali. Para penonton yang sudah mengenal cerita Ramayana akan dapat mengikuti alur cerita dengan mudah. Bagi yang tidak mengenal cerita Ramayana, mungkin agak sulit mengikuti alur cerita yang disampaikan, tapi tetap saja akan mendapat suguhan yang menarik dari aksi panggung berupa seni gerak tingkat tinggi yang indah dan memukau.
Pentas seni ini merupakan pentas seni tari Jawa klasik yang nyaris sempurna. Tari klasik Jawa merupakan salah satu seni gerak yang paling susah untuk dikuasai. Gerakan-gerakannya yang "lambat" membutuhkan kesempurnaan gerak dan penjiwaan yang maksimal untuk bisa tampil sebagai tontonan yang menarik.