Mohon tunggu...
Wisno
Wisno Mohon Tunggu... Konsultan - konsultan finishing

Furniture, woodworking, kayu, finishing, berkebun, blogging, pencak silat www.interior.wisno.co.id

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Peran Orangtua dan Guru dalam Menjalankan Kurikulum Merdeka

25 Maret 2023   21:44 Diperbarui: 25 Maret 2023   21:42 663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar ilustrasi diambil dari koleksi pribadi

Kurikulum merdeka ini merupakan salah satu program dari pemerintahan Presiden Jokowi untuk membangun generasi mendatang yang berkualitas. Perkembangan teknologi yang sangat cepat saat ini telah mengubah tatanan dan pola kehidupan di masa kini dan masa datang. Perubahan tata kehidupan ini membutuhkan kesiapan manusia-manusia masa kini dan masa datang untuk bisa beradaptasi dan menghadapinya dengan baik. Kurikulum merdeka ini dirancang untuk mempersiapkan generasi muda bangsa Indonesia supaya menjadi generasi yang kuat dan bisa bersaing di masa datang. 

Program ini merupakan wujud nyata dari pemerintah untuk membangun mental dan pikiran masyarakat. Jika selama ini pemerintah telah terbukti berhasil melakukan pembangunan sarana-sarana fisik yang masif seperti: pembangunan jalan tol, jalan-jalan baru, bandara-bandara baru, waduk-waduk, dan berbagai macam bangunan fisik lain, maka kurikulum merdeka ini merupakan bentuk yang nyata dari pembangunan manusia. Kurikulum merdeka ini merupakan program pemerintah yang tidak kalah monumental dibandingkan dengan pemindahan ibu kota negara IKN ke Nusantara. 

  • Tujuan dari kurikulum merdeka

Tujuan dari kurikulum merdeka ini adalah mempersiapkan generasi muda Indonesia yang siap untuk menghadapi tantangan masa depan yang akan jauh berbeda dengan masa kini dan masa lalu. Kurikulum merdeka ini juga merupakan salah satu jawaban terhadap banyaknya kritikan tentang sistem pendidikan selama ini yang selalu dianggap tertinggal dan tidak bisa diandalkan untuk membentuk manusia-manusia yang merdeka dan siap untuk mandiri.

  • Prinsip dari kurikulum nerdeka

Prinsip dari kurikulum merdeka ini adalah pembelajaran yang lebih fleksibel baik dari segi metode maupun materi pelajaran.  Proses belajar memang mestinya didasarkan pada kenyataan bahwa setiap manusia adalah unik, dan tidak ada manusia yang lebih unggul daripada manusia lainnya. Pembelajaran ini merupakan kebalikan dari kurikulum-kurikulum sebelumnya yang mengedepankan standardisasi dan keseragaman dari cara dan hasil belajar. Satu hal yang dulu menjadi masalah yang menghebohkan dan menakutkan bagi semua pihak yang terkait. Kondisi di setiap daerah di Indonesia yang beragam dan tidak sama sehingga tidak semestinya semua siswa dinilai dengan standar yang sama. Dengan kurikulum baru ini, maka anak-anak didik bisa lebih merdeka belajar tanpa harus bersaing dengan anak-anak yang lain. 

Kurikulum merdeka menjadikan pendidikan menjadi lebih fleksibel dan bisa dijalankan sesuai dengan kondisi di setiap daerah yang berbeda-beda. Materi pelajaran yang bersifat pengetahuan dan keilmuan dikurangi dengan menambah materi-materi yang membentuk karakter dan soft skill. Materi-materi pengetahuan lebih ditekankan pada materi-materi esensial yang membentuk pola pikir dan sikap anak. Sementara soft skill yang merupakan ketrampilan dibangun dan dilatih dengan pelaksanaan kegiatan-kegiatan atau proyek-proyek bersama yang dilakukan oleh kelompok-kelompok siswa. Kurikulum baru ini seandainya dipahami dan dijalankan dengan benar, mestinya akan membuat sistem pembelajaran di sekolah-sekolah menjadi lebih mudah, lebih sederhana dan lebih menyenangkan baik bagi murid-murid, bagi guru maupun bagi orang tua. 

  • Peranan guru

Kesiapan para guru merupakan salah satu kunci dari keberhasilan program ini. Kurikulum ini memberi peran yang lebih besar bagi guru dan tenaga pengajar. Para guru diberi kebebasan dan keleluasaan untuk menjalankan program pendidikan sesuai dengan kondisi murid dan lingkungan dimana sekolah itu berada. Dengan demikian sistem pendidikan dan pengajaran dapat dilakukan dengan lebih bebas, tidak lagi terikat dengan metode-metode baku yang "pakem". Kualitas guru tentu saja akan menentukan keberhasilan dari kurikulum ini. 

Meskipun kurikulum merdeka ini dirancang untuk memudahkan kerja guru dalam menjalankan pekerjaannya, namun demikian sebagai satu hal yang baru, maka tetap saja akan ada masalah-masalah dan kesulitan yang akan dihadapi pada pelaksanaan kurikulum ini. Untunglah pemerintah dalam hal ini departemen pendidikan telah mengantisipasi hal ini. Mulai dari penyediaan sarana-sarana dan prasarana yang dibutuhkan, pelatihan-pelatihan sampai dengan sosialisasi-sosialisasi untuk menyiapkan para guru dalam menjalankan kurikulum baru ini. Lebih dari itu pemerintah juga sudah menyiapkan "kesabaran" untuk menunggu sampai pihak pelaksana benar-benar siap untuk menjalankan program baru ini. Pemerintah memahami kalau setiap perubahan mesti dilakukan dengan hati-hati untuk mencegah terjadinya kekacauan yang akan mengakibatkan masalah yang lebih besar. 

Kecurigaan bahwa "pemerintah hanya mengejar target" dan memberikan program yang asal beda dengan program terdahulu, dapat dihilangkan ketika pemerintah memberi kelonggaran dan kebebasan pada para guru dan sekolah untuk memilih sistem pendidikan yang dijalankan saat ini. Para guru dan pihak sekolah diberi kebebasan sepenuhnya untuk memutuskan apakah akan menggunakan kurikulum ini, atau masih menggunakan kurikulum yang lama. Pemerintah cukup pede, bahwa kurikulum ini benar-benar akan memudahkan kerja guru, sehingga pada saatnya nanti semua guru akan menerima dan menjalankannya dengan senang hati.

Dengan begitu besarnya dukungan pemerintah untuk program ini sudah layak dan sepantasnya jika para guru menyambut program ini dengan baik. Meskipun ini sesuatu yang baru, tetapi mestinya akan mudah dipelajari dan dipraktekkan, apalagi oleh para guru yang secara alamiah merupakan insan pembelajar yang selalu siap untuk belajar.

  • Peranan orang tua

Orang tua sebenarnya adalah pendidik utama bagi para anak-anaknya. Masalah kualitas pendidikan waktu dulu yang dianggap rendah, sebenarnya tidak lepas dari peran orang tua. Orang tua yang: terlalu protektif, terlalu menuntut, terlalu mengatur, terlalu membiarkan, dan lain-lain, telah mengganggu perkembangan belajar anak. Anak-anak yang secara alami merupakan makhluk pembelajar bisa menjadi salah arah karena tindakan orang tua yang kurang pas tersebut. Kurikulum merdeka dan sistem merdeka belajar mestinya juga menyadarkan orang tua, supaya bisa menghilangkan segala hal "terlalu" yang membuat anak menjadi kehilangan jati dirinya. Saatnya anak-anak diberi kebebasan untuk belajar tapi tentu saja dengan pendampingan dan bimbingan yang cukup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun