Mohon tunggu...
Sari Meutia
Sari Meutia Mohon Tunggu... Penulis - CEO

Ibu rumah tangga yang juga penulis dan pekerja profesional. Senang masak, musik, dan--pasti, jalan-jalan. Bercita-cita memiliki toko kue yang asyik bila pensiun nanti.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Putri sang Galileo

13 Desember 2013   14:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:58 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin tidak banyak orang yang mengenal Galileo. Bagi penggemar Freddy Mercury dan grup band Queen, nama Galileo mengingatkan pada lirik lagu Bohemian Rhapsody. Dalam lagu ini, beberapa kali nama Galileo disebut. Kabarnya Mercury menulis “"Galileo" ke dalam lirik lagunya sebagai hadiah untuk Brian May, yang adalah penggemar berat Astronomi. Freddy mestinya sangat tahu begitu erat kaitan dunia astronomi dan Galileo.

Memang, bagi banyak orang—terutama filosof dan ilmuwan dunia, nama Galileo terkait dengan rangkaian penemuan sangat menakjubkan di bidang astronomi. Galileolah keturunan Adam yang pertama kali berhasil menikmati keindahan galaksi Bima Sakti, kawah-kawah di permukaan bulan, dan 4 satelit yang mengitari Yupiter dengan menggunakan teleskop buatannya sendiri dari halaman rumahnya.

Bagi Gereja Katolik dan ilmuwan masa kini, hukuman yang dijatuhkan pada Galileo karena mempertahankan pendapat matahari sebagai pusat alam semesta tercatat sebagai sejarah perlawanan fundamental pertama dalam isu sains dan iman. Galileo bahkan dianggap sebagai musuh terbesar Gereja Katolik setelah Martin Luther.

Kisah tentang Galileo ini diceritakan kembali oleh Dava Sobel dalam bukunya, Galileo's Daughter: Drama of Science, Faith, and Love. Buku yang menjadi finalis Putlizer Prize untuk tahun 2000ini berhasil memadukan informasi yang sifatnya ilmiah dengan kemampuan menulis yang sangat memikat. Kemampuan yang tentu berangkat dari pengalaman panjang menulis dan ramuan dari segudang bacaan. "She has an extraordinary gift of making difficult ideas clear," komentar Daily Telegraph tentang bukunya yang lain Longitude: The Story of a Lone Genius Who Solved the Greatest Problem of His Time, yang juga menjadi bestseller untuk masa yang lama (masa itu sudah memasuki cetakan ke-26, dan diterjemahkan ke dalam 12 bahasa).

Galileo’s Daughter sendiri memenangi Los Angeles Times Book Prize untuk kategori sains dan teknologi pada tahun 1999,dan Christopher Award pada tahun 2000. Selain itu, buku ini juga menduduki tangga bestseller New York Times #1 selama 5 minggu berturut-turut.

Buku ini berkisah tentang Galileo dan putrinya—satu dari tiga anak yang dimilikinya dari hubungan 12 tahun tanpa nikah dengan seorang wanita cantik dari Venesia—yang terekam lewat korespondensi surat menyurat keduanya. Korespondensi ini mulai terjalin ketika Galileo memasukkan putrinya ke biara San Matteo di Arcetri, Italia, pada usia 13 tahun—kebiasaan yang umum dilakukan pada abad ke-17 untuk gadis-gadis yang lahir dari hubungan tanpa nikah.

Dari rekaman 124 surat yang masih tersisa dari korespondensi mereka, ditambah dengan informasi yang bisa disimpulkan dari 2.000 surat menyurat Galileo dengan rekan-rekan semasanya (yang tersimpan di Museum of Science di Florence), Sobel menulis sebuah catatan sejarah penting tentang kisah cinta dan tragedi yang dialami seorang ilmuwan besar pada masa itu dan putrinya yang bernama Virginia.

Lahir pada 13 Agustus 1600—tahun yang sama ketika Giordano Bruno dihukum bakar oleh Gereja Katolik karena mempertahankan pendapat bahwa bumi mengelilingi matahari,Virginia barangkali tidak pernah membayangkan bahwa konflik yang sama nantinya akan dihadapi ayahnya dengan Gereja. Masa ketika dia justru mempersembahkan hidupnya sebagai biarawati. Saat pengangkatannya sebagai biarawati, Virginia memilih nama Maria Celeste,sebagai penghormatan atas kecintaan ayahnya pada langit dan bintang-bintang. Tentang Virginia, Galileo menulis pada seorang koleganya, "A woman of exquisite mind. Singular goodness, and most tenderly attached to me."

Dari surat menyurat ini kita akan mengetahui bahwa sementara menemukan fisika modern, mengajar matematika kepada para pangeran, menemukan fenomena baru di ruang antar planet, menerbitkan buku sains untuk masyarakat umum, dan mempertahankan teorinya tentang alam semesta terhadap dogma-dogma Alkitab pada masa itu, Galileo masih menyisihkan waktu untuk membelikan benang jahit untuk putrinya. Galileo masih menyempatkan diri memilihkan musik organ untuk biara putrinya, mengirimkan hadiah-hadiah makanan, dan mengirimkan suplai buah-buahan seperti jeruk, anggur, dan daun-daun mawar hasil bertanamnya di halaman rumahnya untuk kebutuhan dapur dan obat-obatan di biara putrinya di San Matteo.

Sobel berhasil memaparkan sebuah prosa yang sangat elegan tentang perkembangan gagasan dan karya-karya Galileo. Di saat yang sama, dia juga berhasil menghadirkan sosok Galileo sebagai manusia, sebagai ayah yang sangat pengasih.

Maria Celeste wafat pada usia 27 tahun, akibat disentri yang diyakini muncul karenastres yang dialaminya selama sidang pengadilan dan pengucilan Galileo oleh Gereja Katolik. Kematian putri terkasih ini membuat kondisi kesehatan Galileo menurun dan penglihatannya memburuk—dampak dari pengamatan langsung ke matahari selama bertahun-tahun. Murid-muridnya yang masih setialah yang kemudian menuliskan pemikiran Galileo dan menyelamatkan beberapa dokumen bersejarah peninggalan ilmuwan besar ini.

Pada pagi 8 Januari 1642, Galileo wafat di pembaringannya, dan dimakamkan dengan acara seadanya oleh murid-murid setianya. Pada 1737, atau sembilan puluh lima tahun setelah wafatnya, barulah gereja memberikan izin pemindahan makam Galileo dan pembangunan monumen di atasnya. Pemindahan makam ini menguakkan sebuah fakta yang mengharukan. Tampaknya, karena merasa putus asa tidak dapat memberikan persembahan yang layak saat pemakamannya, murid Galileo memberikan sesuatu yang pasti akan lebih dicintainya ketimbang batu nisan yang indah. Mereka tahu bahwa Galileo sangat mencintai putrinya, Maria Celeste. Saat penggalian makam Galileo itulah, ditemukan dua rangka manusia di dalamnya, yang diyakini salah satunya adalah rangka seorang wanita. Galileo tampaknya, dibaringkan bersama orang yang sangat dikasihinya.[]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun