Mohon tunggu...
Sari Listiani
Sari Listiani Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

saya memiliki hobi dibidang kuliner

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Menyikapi Tren Diet Modern: Apa yang Benar-benar Sehat?

8 September 2024   17:28 Diperbarui: 8 September 2024   17:30 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam beberapa tahun terakhir, tren diet modern telah menjadi topik hangat di berbagai kalangan, mulai dari selebriti hingga masyarakat umum. Mulai dari diet keto, vegan, hingga intermittent fasting, pilihan diet ini sering kali menjanjikan penurunan berat badan cepat, peningkatan energi, hingga perbaikan kesehatan secara keseluruhan. Namun, dengan begitu banyaknya informasi yang beredar, penting untuk menyikapi tren diet ini secara kritis dan mempertanyakan: Apa yang benar-benar sehat?Pertama, penting untuk diingat bahwa tidak ada satu pola makan yang cocok untuk semua orang. Setiap individu memiliki kebutuhan gizi, kondisi kesehatan, dan gaya hidup yang berbeda. Diet yang berhasil untuk satu orang belum tentu akan memberikan hasil yang sama untuk orang lain. Oleh karena itu, mengikuti tren diet hanya karena popularitasnya tanpa mempertimbangkan kebutuhan pribadi dapat berdampak buruk bagi kesehatan.Sebagai contoh, diet keto, yang menekankan konsumsi lemak tinggi dan karbohidrat sangat rendah, memang terbukti efektif dalam menurunkan berat badan dalam jangka pendek. Namun, pola makan ini juga dapat meningkatkan risiko masalah jantung jika tidak dilakukan dengan hati-hati, terutama jika sumber lemak yang dikonsumsi tidak sehat. Begitu pula dengan diet vegan yang dapat memberikan banyak manfaat, seperti menurunkan risiko penyakit jantung, asalkan kebutuhan nutrisi seperti protein, vitamin B12, dan zat besi terpenuhi.Di sisi lain, ada juga tren diet yang mungkin lebih berbahaya daripada bermanfaat. Beberapa diet ekstrem yang sangat membatasi asupan kalori atau menghilangkan kelompok makanan tertentu secara total, dapat menyebabkan kekurangan gizi, gangguan metabolisme, bahkan masalah kesehatan mental seperti gangguan makan. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda diet yang tidak sehat, seperti rasa lelah berlebihan, kehilangan massa otot, atau siklus makan yang tidak teratur.Lalu, apa yang sebenarnya dianggap sehat? Gizi seimbang tetap menjadi kunci. Alih-alih terpaku pada tren diet tertentu, fokuslah pada pola makan yang mencakup berbagai jenis makanan bergizi, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, protein sehat, dan lemak baik. Moderasi adalah kuncinya. Memilih makanan utuh dan menghindari makanan olahan atau tinggi gula tambahan juga merupakan langkah penting menuju kesehatan yang lebih baik.Selain itu, penting untuk mempertimbangkan kebiasaan makan secara keseluruhan, bukan hanya apa yang dimakan. Pola makan yang teratur, menghindari makan berlebihan, serta memperhatikan sinyal lapar dan kenyang dari tubuh adalah aspek penting dalam mempertahankan kesehatan.Terakhir, sebelum memutuskan untuk mengikuti tren diet apa pun, konsultasikan dengan ahli gizi atau profesional kesehatan. Mereka dapat membantu menyesuaikan pola makan yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan pribadi.Kesimpulannya, tren diet modern memang menarik untuk dicoba, namun perlu disikapi dengan bijak. Alih-alih mengikuti tren tanpa berpikir panjang, fokuslah pada prinsip dasar gizi seimbang, keberagaman makanan, dan moderasi. Pada akhirnya, yang paling penting adalah menjaga kesehatan jangka panjang, bukan hanya hasil instan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun