PEMILU, pemilihan umum. Hari ini, 9 April 2014 merupakan pesta demokrasi terbesar di Indonesia. Semua penduduk yang sudah memiliki hak suara berbondong- bondong ke TPS bersangkutan untuk “mencoblos” pilihannya. Tapi tidak dengan sebagian besar kaum rantauan. Menurut hasil survei saya, sebagian besar dari mereka memilih golput karena beberapa alasan, diantaranya : magerlah mau pulang, keadaan tak memungkinlah untuk pulang kampung, sayang diongkoslah, dan semisal mau memilih, toh nggak tau para calonnyalah, serta masih banyak yang lain.
Salah satunya, sebut saja mrs. A namanya, rumah di Jakarta, kuliah di Bandung, memilih untuk golput. Lain lagi dengan Mr.W, rumah Depok, kuliah di Bandung, memilih untuk golput. Lain lagi dengan Mr. M, rumah Kabupaten Bandung, kuliah di Bandung Kota, dan memilih untuk golput. Alasanya kenapa? Ya salah satunya seperti yang saya paparkan di atas. Tak dipungkiri, pemilu merupakaan pilihan seseorang, hak asasi setiap orang, tetapi jika ada kesempatan kenapa tidak dimanfaatkan. Saya sangat menyayangkan pilihan yang mereka ambil. Ibaratanya gini, uang seratus ribu jika kurang seratus perak namanya bukan seratus ribu. Toh, meskipun tak tahu menahu soal calonnya yang penting kita sudah menyumbangkan suara untuk Indonesia. Dan juga ada yang berasumsi gini, “Milih golput sajalah, nggak tau calon- calonnya. Takutnya malah salah coblos dan yang kita coblos justru yang nggak baik. Tambah dosa nantinya.” Memang sebagian dari para caleg terkesan baik di depan, dan memilih say good bye ketika terpilih.
Dengan berbagai strategi permainannya, mereka saling bersaing mengumbar janji- janji manisnya agar menang. Agar tidak salah pilih, hendaknya sebagai generasi penerus, kita harus open terhadap permasalahan maupun isu- isu sekitar politik, jangan menyepelekan masalah tersebut. Lain lagi dengan Mr. G, rumah di Semarang, kuliah di Bandung, dia memilih untuk tidak golput pada kesempatan pemilu kali ini. Dengan memanfaatkan fasilitas yang disediakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa di kampusnya berupa formulir A5 untuk pindah lokasi TPS. Kembali kepada pribadi masing- masing, pemilu merupakan hak prerogatif seseorang, milih golput atau tidak itu terserah kalian. Tetapi jika kamu cinta tanah air, Yuk sumbangkan suaramu untuk Indonesia yang lebih baik !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H