Mohon tunggu...
Sari Fitriyani
Sari Fitriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Dasar

Hai Perkenalkan nama saya Sari Fitriyani asal kota Pontianak. Saya adalah seorang guru yang mengajar di salah satu Sekolah Dasar di Kota Pontianak.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Ice Breaking dalam Proses Pembelajaran di Kelas

11 Desember 2022   05:44 Diperbarui: 11 Desember 2022   06:54 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Keberhasilan suatu proses pembelajaran di sekolah dapat dipengaruhi berbagai macam faktor. Faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran peserta didik di sekolah antara lain dari guru, peserta didik, kurikulum maupun faktor lingkungan sosial. Pemilihan model pembelajaran yang sesuai karakteristik peserta didik.Akan tetapi faktor yang terpenting dari itu semua adalah guru dan peserta didik. Dalam proses pembelajaran peserta didik memerlukan konsentrasi dan motivasi belajar. 

Guru harus dapat membangkitkan semangat peserta didik untuk belajar, menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan di kelas bagi peserta didik. Selain pemilihan model dan metode pembelajaran yang tepat. Ada juga salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk membangkit semangat belajar dan mengembalikan konsentrasi dan fokus belajar peserta didik dengan cara menyelipkan Ice breaking dalam proses pembelajaran.

Ice breaking adalah istilah dari bahasa Inggris memiliki arti "Memecahkan Es". Dapat kita artikan bahwa Ice breaking merupakan aktivitas atau permainanan untuk mengubah kebekuan atau kekakuan dalam pembelajaran. Ice breaking dapat diberikan di awal pembelajaran sebagai pembuka semangat belajar peserta didik. Ice breaking juga dapat diberikan pada pertengahan pembelajaran ketika peserta didik mulai terlihat tidak fokus belajar, terlihat bosan, jenuh, atau mengantuk sebagai pembangkit semangat peserta didik.

Ice breaking dapat dilakukan dengan menyajikan permaianan berupa lelucon, teka-teki, yel-yel, senam otak, variasi tepuk tangan, bernyayi, ataupun aktivitas gerak anggota tubuh seperti menggerakan tangan keatas, menghentakkan kaki dengan diringi suara musik. Kegiatan ini sangat disenangi peserta didik sehingga dapat membangkitkan kembali semangat ataupun konsentrasi belajar peserta didik.

Pemberian Ice Breaking dalam proses pembelajaran memberikan dampak positif bagi peserta didik. Pengalaman saya sebagi guru ketika memberikan ice breaking di awal pembelajaran dengan menyanyikan yel-yel kelasnya, dan bernyanyi membuat peserta didik semangat untuk memulai pembelajaran. 

Ketika di pertengahan pembelajaran peserta didik mulai bosan dan tingkat konsentrasinya mulai menurun dan tidak focus saya memberikan ice breaking berbantuan video dan lagu peserta didik menngerakkan anggota tubuh sesuai irama musik dari lagunya. Peserta didik sangat antusias dan senang melakukan hal tersebut. Ketika memulai pembelajaran kembali peserta didik kembali focus. 

Pada akhir pembelajaran sebagai penutup pembelajaran saya memberikan ice breaking berupa games atau tebak-tebakan. Peserta didik menjawab pertanyaan yang dikemas melalui games yang telah saya buat melalui wordwall. Respon peserta didik sangat postif dan selalu meminta untuk dilakukan ice breaking di setiap pembelajaran. Dari pengalaman saya sebagai guru menyimpulkan bahwa pemberian ice breaking yang bervariasi pada setiap proses pembelajaran merupakan salah satu alternatif yang dapat mengembalikan konsentrasi dan semangat peserta didik dalam belajar dikelas. Peserta didik juga selalu penasaran ice breaking apa lagi yang akan diberikan guru untuk kegiatan pembelajaran selanjutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun