Mohon tunggu...
sarifa shelby albar tambunan
sarifa shelby albar tambunan Mohon Tunggu... Lainnya - UPN Veteran Jakarta

Hi! I'm Shelby, Undergraduate Communication Student at UPN "Veteran" Jakarta | enthusiastic about Journalism & News Anchor | Social Media & Content Creator Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mencegah Kebocoran Data Pribadi dengan Meningkatkan Literasi Digital

9 November 2024   13:00 Diperbarui: 9 November 2024   13:26 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image by jcomp on Freepik

Di era teknologi yang semakin berkembang dan informasi yang serba cepat, literasi digital menjadi hal yang sangat penting. Literasi digital mencakup lebih dari sekadar kemampuan menggunakan teknologi, tetapi juga melibatkan pemahaman cara mengakses jaringan, memperoleh informasi, dan mengevaluasinya. Literasi digital adalah kemampuan untuk menggunakan teknologi secara efektif yang mencakup informasi dan komunikasi. Keterampilan dalam literasi digital saat ini sangat penting, karena banyaknya berita-berita hoax, phishing, dan semakin mudahnya mengakses informasi yang membawa risiko penyalahgunaan data dan ancaman keamanan siber. Menurut Gasser dan Palfrey (2019), literasi digital melibatkan tidak hanya keterampilan teknis tetapi juga pemahaman kritis tentang cara melindungi data pribadi dan mengelola identitas online. Data pribadi merupakan aset paling berharga yang harus kita lindungi, apalagi di tengah maraknya insiden pencurian dan kebocoran data pribadi. Namun, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum menyadari pentingnya informasi pribadi mereka. Kurangnya kesadaran ini bisa sangat berbahaya dan merugikan jika data diri mereka dicuri. Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kebocoran data pribadi yaitu, kurangnya kesadaran masyarakat akan keamanan data pribadi saat berbelanja online, mudah memberikan data pribadi kepada orang lain dengan iming-iming mendapatkan hadiah, membeli tiket atau layanan tidak melalui web resmi atau membeli dari orang lain yang meminta data pribadi, mengunjungi situs yang tidak dikenal, dan terkecoh oleh modus penipuan baru seperti berpura-pura menjadi CS Bank ataupun berpura-pura menjadi orang terdekat yang mengirimkan undangan.

Angka literasi di Indonesia masih tergolong rendah, hanya 62%, yang merupakan terendah di kawasan ASEAN. Dalam laporan terbaru, indeks literasi digital di Indonesia diproyeksikan mencapai 3,65 pada skala 1 sampai 5 pada tahun 2023, menunjukkan adanya kemajuan dalam pemahaman masyarakat terhadap teknologi informasi dan komunikasi. Namun, indikator digital safety masih menjadi pilar terendah, menunjukkan perlunya fokus lebih pada keamanan digital. Hal ini menunjukan bahwa banyak masyarakat Indonesia yang belum memahami pentingnya keamanan data pribadi mereka. Pemerintah dan berbagai lembaga telah berupaya meningkatkan literasi digital melalui program-program edukasi. Misalnya, Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) bertujuan untuk meningkatkan literasi digital masyarakat Indonesia hingga 50 juta orang pada tahun 2024. Program ini melibatkan pelatihan masif di seluruh provinsi untuk memastikan bahwa masyarakat dapat mengakses informasi dengan aman dan bijak. Untuk mencegah kebocoran data pribadi, masyarakat perlu ;

  • Meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga data pribadi, penting bagi individu untuk menyadari betapa berharganya data pribadi mereka dan bagaimana cara melindunginya.
  • Menggunakan sumber informasi terpercaya, memastikan bahwa informasi yang diterima berasal dari sumber yang dapat dipercaya dan dapat membantu dalam memahami cara melindungi data.
  • Berpartisipasi dalam program literasi digital, mengikuti program-program edukasi yang tawarkan oleh pemerintah atau organisasi diluar pemerintah, yang dapat meningkatkan pemahaman tentang keamanan digital.
  • Selalu perbarui perangkat lunak dan aplikasi untuk memastikan keamanan
  • Berhati-hatilah dalam memberikan informasi pribadi dan pastikan untuk menggunakan pengaturan privasi yang tepat.
  • Jangan mudah percaya dengan seseorang yang meminta data diri dan jangan mengunjungi situs yang tidak dikenal.

Dengan meningkatkan literasi digital, masyarakat tidak hanya akan lebih siap menghadapi tantangan di era digital tetapi juga dapat melindungi diri mereka dari berbagai ancaman keamanan siber.

Secara keseluruhan, literasi digital merupakan komponen vital dalam menjaga keamanan data pribadi di era teknologi saat ini. Masyarakat perlu lebih sadar akan pentingnya melindungi data mereka dan aktif berpartisipasi dalam program-program literasi digital. Dengan demikian, kita semua dapat berkontribusi dalam menciptakan ruang digital yang lebih aman dan positif bagi semua pengguna internet.

Daftar Pustaka

Fajar Dwi Saputra. (2023). Literasi  Digital Perlindungan Data Pribadi . Artikel di Jurnal Ilmu Kepolisian. Diakses dari https://mail.jurnalptik.id/index.php/JIK/article/download/454/198/1053 

Istoningtyas, M., Lola, Y., Beni, I., Irawan. (2023). Literasi  Digital Perlindungan Data Pribadi "Kita Butuh Privasi" Untuk Siswa/i SMAN 7 Muaro Jambi. Diakses dari https://ejournal.unama.ac.id/index.php/jpmu/article/view/1456/1237.

Komala, Ratna. (2022). Literasi Digital Untuk Perlindungan Data Privasi: Dibalik Kemudahan Belanja Daring. Diakses dari https://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JISIP/article/viewFile/3527/2938.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun