Mohon tunggu...
Sarifa Nuha A.J
Sarifa Nuha A.J Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa

Hanya seorang pembaca novel

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mengembangkan Aplikasi dengan Flutter

8 Februari 2023   17:34 Diperbarui: 8 Februari 2023   17:46 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pengembangan aplikasi mobile semakin populer dan banyak diminati. Untuk mengimbanginya, banyak programming tools yang dapat dengan mudah diakses oleh para developer pemula. Salah satu programming tools ini adalah Flutter. Flutter adalah framework yang digunakan untuk membantu developer membuat aplikasi mobile multi-platform. Flutter telah banyak digunakan dalam pembuatan aplikasi mobile seperti Alibaba dan Grab.

Flutter adalah sebuah framework aplikasi mobile open-source yang diciptakan oleh Google dan dirilis Mei 2017 yang menggunakan bahasa pemrograman Dart. Flutter digunakan dalam pengembangan aplikasi untuk sistem operasi Android dan iOS, serta menjadi metode utama untuk membuat aplikasi Google Fuchsia. Versi pertama Flutter dikenal sebagai "Sky" dan berjalan pada sistem operasi Android.

Flutter menghasilkan aplikasi yang dapat dijalankan di beberapa platform yang berbeda, sehingga developers dapat menghemat banyak waktu, tenaga, dan biaya pengembangan yang biasa dikeluarkan untuk membuat dua aplikasi yang berbeda platform. Flutter juga memiliki fitur hot reload yang memungkinkan developers untuk melihat langsung hasil dari perubahan yang dilakukan, sehingga mendeteksi kesalahan yang terjadi dan memperbaiki bug menjadi lebih mudah. Flutter menyediakan UI widgets yang dikembangkan oleh Google dan bisa kita kustomisasi dengan mudah tanpa perlu menulis kode dari nol, sehingga developers dapat menghasilkan tampilan aplikasi yang fleksibel dan menarik. Flutter sendiri menggunakan bahasa pemrograman Dart yang lebih mudah dipelajari dan digunakan dibanding bahasa pemrograman yang lain. Dilansir dari Freecodecamp, Flutter dapat membuat aplikasi asli tanpa banyak kode.

Performa aplikasi yang dikembangkan Flutter memang cukup stabil. Namun, aplikasi tersebut cenderung “berat” atau memiliki ukuran file yang besar. Dilansir dari AltexSoft, Flutter memiliki widgets bawaan dari pada menggunakan widget platform, ukuran minimum aplikasi Flutter lebih dari 4MB, jauh lebih besar dari aplikasi Java (539KB) dan Kotlin (550KB) dan itu untuk aplikasi minimum. Seperti yang sudah disebutkan di atas, Flutter memiliki bahasa pemrograman tersendiri yang membuat para developers perlu mempelajari bahasa pemrograman tersebut.

Flutter banyak diminati oleh para software developer karena mudah digunakan untuk membuat suatu aplikasi. Dengan dijalankannya aplikasi secara multi-platform, developers dapat menghemat waktu, tenaga, dan biaya yang harus dikeluarkan. Performa aplikasi yang dihasilkan cukup stabil walaupun ukuran file yang dimiliki besar.

Sumber:

Flutter (perangkat lunak) - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas   diunduh pada 26/01/2023 pukul 11.20

Pros and Cons of Flutter App Development | AltexSoft        diunduh pada 26/01/2023 pukul 11.25

What is Flutter and Why You Should Learn it in 2020 (freecodecamp.org) diunduh pada 26/01/2023 pukul 11.30

Apa itu Flutter? Inilah Alasan Mengapa Flutter Layak Anda Pakai! (niagahoster.co.id)      diunduh pada 26/01/2023 pukul 11.35

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun