Mohon tunggu...
Erni Lubis
Erni Lubis Mohon Tunggu... Guru - Pengajar dan pembelar

Mencoba menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Merdeka Belajar, Bagaimana Jika Sistem Pendidikan Diubah?

11 Januari 2020   03:11 Diperbarui: 11 Januari 2020   16:07 1346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diannita Ayu Kurniasih, Guru SDN 2 Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah telah mempraktekan Merdeka Belajar lewat Pembelajaran Siswa Aktif Mikir (Mengalami, Interaksi, Komunikasi dan Refleksi) kepada pada siswa SD yang diampunya.(DOK. TANOTO FOUNDATION)

SD: Eksplorasi Lingkungan

ilustrasi siswa menanam tanaman (hadrianusnoi.files.wordpress.com)
ilustrasi siswa menanam tanaman (hadrianusnoi.files.wordpress.com)
Di sekolah dasar (6-11 tahun) anak diajarkan untuk mencintai alam dan sesama makhluk hidup. Upaya yang dapat dilakukan untuk eksplorasi lingkungan yaitu melaksanakan pembelajaran di luar ruangan (outdoor).

Siswa diajak untuk membuang sampah pada tempatnya, menyiram tanaman, menanam bunga, memberi makan hewan, dan lain-lain. 

Maka jika mencintai lingkungan dan sesama makhluk hidup dilakukan sejak anak masih duduk di sekolah dasar, anak akan terbiasa jika dewasa nanti menerapkan kebiasaan mencintai lingkungan dan makhluk hidup lainnya.

SMP: Menemukan dan Mengembangkan Passion/Bakat

ilustrasi siswa berbakat memasak (www.karangturi.sch.id)
ilustrasi siswa berbakat memasak (www.karangturi.sch.id)
Di sekolah menengah pertama (12-14 tahun) guru mencoba untuk mencari, menemukan, dan membantu siswa mengembangkan bakatnya. Bakat siswa tentu berbeda-beda, ada yang berbakat dalam bidang sains, sosial, bahasa, life skill, seni, dan lain-lain. 

Maka penentuan jurusan sesuai bakatnya sebaiknya dimulai sejak siswa duduk di sekolah menengah pertama, bukan di sekolah menengah atas. Sehingga, hal ini akan berdampak positif pada kepribadian siswa, dimana siswa akan semangat dalam bersekolah, dan fokus dengan bakat yang ia miliki.

SMK: Merancang Karir di Masa Depan

ilustrasi merancang karir (www.intipesan.com)
ilustrasi merancang karir (www.intipesan.com)
Setelah siswa menemukan bakat atau passionnya, dan fokus mengembangkannya, maka di sekolah menengah kejuruan (usia 15-17 tahun) siswa akan lebih fokus dalam merancang karir. Sehingga setelah selesai sekolah ia lebih tahu kemana tujuan hidup yang ingin ia tuju. 

Jadi, kecil sekali kemungkinan siswa akan salah jurusan jika kuliah, atau kuliah karena ikut-ikutan, atau kuliah karena di suruh orang tuanya, atau kuliah karena tidak ada kegiatan.

Universitas: Membangun dan Mematangkan Core Skill Diri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun