Mohon tunggu...
Erni Lubis
Erni Lubis Mohon Tunggu... Guru - Pengajar dan pembelar

Mencoba menulis

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini", Ayah Mengapa Kau Selalu Ingin Menang?

9 Januari 2020   03:19 Diperbarui: 9 Januari 2020   03:19 2261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster film NKCTHI. sumber: berita.baca.co.id

Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI) adalah sebuah film drama keluarga yang diadaptasi dari sebuah novel berjudul sama karya Marcella FP. Sebelum di filmkan, bahkan sebelum bukunya dipasarkan, NKCTHI sudah berhasil menarik minat pembaca. Tentang hal ini baca tulisan kompasianer Oktavia Wijaya dengan judul Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini.

Film NKCTHI dibintangi oleh Rachel Amanda sebagai Awan (anak bungsu), Rio Dewanto sebagai Angkasa (anak sulung), Sheila Dara Anisa sebagai Aurora (anak tengah), Ardhito Pramono sebagai Kale, Aglia Artalidia sebagai Lika, Donny Damara sebagai Ayah, dan Susan Bachtiar sebagai Ibu.

Bagaimana lika-liku cerita, latar cerita, dan lagu-lagu yang mewarnainya bisa dibaca tulisan menarik dari kompasianer Yonathan Cristanto dengan judul "Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini", Surat Cinta untuk Keluarga yang Terasa Hangat dan Personal, juga tulisan Andri Mastiyanto yang berjudul 4 Sisi "Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini" yang Bikin Banjir Air Mata.

Dalam tulisan ini saya lebih tertarik membahas tentang sosok ayah.

Ayah Mengapa Kau Selalu Ingin Menang?

instagram/@filmnkcthi
instagram/@filmnkcthi
Saya akan menjadikan ayah sebagai pemeran utama dalam tulisan ini. Sosok ayah yang digambarkan dalam film tersebut jadi mengingatkan saya pada ayah saya. Ayah digambarkan sebagai sosok yang selalu khawatir kepada anaknya, keras, egois, menganggap anaknya sebagai anak kecil meski sudah tumbuh dewasa, mengekang anaknya, merasa benar, suka memberi penjelasan yang membosankan, dan jika anaknya melawan atau tidak sesuai dengan keinginannya maka dianggap salah. Sikap ayah yang demikian lalu melahirkan sikap anak yang menganggap ayah selalu ingin menang.

Dari banyak keputusan baik yang pernah aku buat, cuma dua yang terbaik. Menikahi kamu, dan jadi ayah buat anak-anak.

instagram/@filmnkcthi
instagram/@filmnkcthi
Angkasa, ia adalah anak sulung yang diberi tanggungjawab oleh ayahnya untuk menjaga adik-adiknya sejak usianya 6 tahun. Setiap kali terjadi sesuatu pada adiknya seperti kecelakaan yang terjadi pada Awan ketika pulang sekolah dan ketika pulang dari kantor, Angkasa langsung disalahkan oleh ayahnya.

Begitu juga ketika Awan bergaul dengan Kale (teman Angkasa) yang menurut ayahnya menyebabkan Awan berubah, ayah pun menyalahkan Angkasa. "Mengapa kamu tidak menjaga adikmu?" Sehingga Angkasa selama 21 tahun merasa tidak punya kebebasan untuk menjalani kehidupannya sendiri.

Tuntutan ayah kepada Angkasa untuk selalu menjaga adik-adiknya ini berdampak pada hubungannya dengan Lika, pacarnya. Lika menganggap Angkasa tidak bisa jauh dari bayang-bayang ayahnya. Lalu bagaimana mereka bisa menempuh ke jenjang yang lebih serius jika selama 4 tahun ini tidak ada perubahan pada diri Angkasa untuk menentukan pilihannya sendiri?

Bahkan disaat Angkasa sedang meeting pun ayah sibuk sekali menanyakan Awan kepada Angkasa, "kemana Awan pergi? Kenapa sudah malam belum pulang juga?" Sampai akhirnya Angkasa ditegur oleh bossnya di kantor karena lebih mengutamakan masalah pribadi (keluarga) dibanding urusan kerjaan.

Yang bisa nolong aku ya aku sendiri, bukan orang lain.

hipwee.com
hipwee.com
Aurora, ia adalah anak tengah yang merasa tidak pernah dianggap dalam keluarga. Ia pribadi cenderung tertutup dan mandiri. Ia merasa ayah lebih sering memberikan perhatian yang lebih kepada Awan, seperti memuji Awan yang lebih cepat dalam renang daripada Aurora. Lalu ibu pun memuji Aurora untuk menguatkannya, "kamu hebat, nak." Merasa muak dengan kondisi keluarga dimana ia merasa tidak pernah dianggap, ia pun mencoba untuk mendapatkan beasiswa di London, namun gagal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun