Mohon tunggu...
Erni Lubis
Erni Lubis Mohon Tunggu... Guru - Pengajar dan pembelar

Mencoba menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ibu, Bagaimana Aku Harus Memahamimu?

24 Desember 2019   15:49 Diperbarui: 24 Desember 2019   16:02 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika anak berusia anak-anak, lihat potensi apa yang dia miliki, dan bantu dia untuk mengembangkan potensi-potensinya. Bantu dia untuk berani berkompetisi. Bantu dia untuk mencintai teman sebayanya dan tidak membeda-bedakannya. Biarkan dia bermain, dan melakukan hal-hal yang dia suka.

Ketika anak berusia remaja, maka ia mulai merasakan jatuh cinta, ingin mendapatkan penghargaan, ingin diakui, ingin diberi pujian, maka seorang ibu seharusnya tidak mengguruinya, tidak membatasi pergaulannya, tidak menakut-nakutinya, tidak menuduhnya sembarangan, tidak menginterogasinya. Tapi ibu bisa menjadi teman curhatnya, menjadi seorang yang nyaman untuk anak ajak bicara.

Ketika anak berusia dewasa, ijinkan dia menjalin relasi yang sehat dengan siapapun, jangan menjadi ibu sebagai momok yang menakutkan untuk anak, dukung dan beri motivasi saat anak sedang down, katakan hal-hal yang baik, bantu anak untuk tidak stress dengan kehidupan orang dewasa, bantu anak untuk melupakan kesalahan-kesalahannya.

Bantu anak untuk memahami bahwa takdir kehidupan setiap manusia itu berbeda, jangan membanding-bandingkan kehidupan kita dulu dengan kehidupan anak kita yang sekarang, bahkan jangan banding-bandingkan kehidupan orang lain yang tampak menyenangkan dengan kehidupan anak kita.

Ibu, sejak dini, bantu anakmu mencintaimu, bukan membencimu karena aturan-aturan yang kau terapkan tanpa kesepakatan kita berdua.

Selamat hari ibu untuk ibuku, dan untuk ibu sedunia.

Baca: Orangtua Harus Belajar Sepanjang Hayat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun