2) Usahakan dokter yang bertugas tidak hanya satu orang
Ketika dokter tersebut ingin memastikan sesuatu ia pun tidak sungkan bertanya kepada dokter lain atau asistennya untuk juga memeriksa. Ini pernah terjadi pada saya ketika dokter yang memeriksa saya mengatakan bahwa hasil operasi saya ada peradangan, untuk memastikannya ia meminta tolong dokter lain dan dua asisten tersebut untuk memastikan, dan mereka pun kompak mengatakan bahwa benar gusi saya mengalami peradangan.
Dengan adanya dokter yang lebih dari satu ini tentu bahagia sekali jika pelayanan lebih cepat selesai, karena kenyataannya jika ke rumah sakit yang bikin lama itu bukan diperiksa dokternya tetapi lama antre diperiksa.
3) Ada senam peregangan setiap hari
Awalnya saya terkesima karena ada bel panjang ketika saya nunggu antrean di Puskesmas Kartasura. Ternyata itu bel tanda istirahat. Sekitar pukul 10.00, salah satu petugas puskesmas mengajak petugas yang lain untuk keluar ruangan dan mengajak para pengunjung untuk melakukan senam peregangan sekitar kurang lebih lima belas menit.Â
Kejadian tersebut tidak hanya 1 minggu sekali, tapi ternyata setiap hari. Karena nyatanya setiap saya ke puskesmas tersebut dengan jadwal yang tidak pasti, setiap pukul 10.00 kami melakukan senam peregangan dulu.
Petugas puskesmas itu mengatakan tujuan senam peregangan adalah agar kita lebih rileks dan tidak mudah terkena stroke. Tentu saja saya sangat senang sekali dengan adanya kebiasaan yang semacam ini, ini merupakan edukasi dalam rangka menyehatkan pasien.Â
Pasien yang tadinya bosan menunggu antrean, setelah melakukan senam peregangan pun tampak bersemangat kembali.Â
Hal ini tercermin dari wajah pengunjung yang mengikuti senam peregangan, dan setelah selesai senam, petugas bertanya, "bagaimana bapak-bapak ibu-ibu, semangat kembalikan?" pengunjung kompak menjawab, "semangaaat."Â