Mohon tunggu...
Sarid DatulRohma
Sarid DatulRohma Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Universitas Jember

Tepat tanggal 11 Agustus 2021 saya mengambil kelas Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village 3 (BTV III) di Uneiversitas Jember. KKN BTV III UNEJ memiliki panduan sistem kerja dimana mahasiswa harus memilih tema dari 5 tema yang tersedia. Saya mengambil tema " Program Literasi Desa Pada Masa Pandemi Covid19".

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN BTV 3 Rumah Belajar Desa Kaliwining, Rambipuji, Jember

1 September 2021   13:50 Diperbarui: 1 September 2021   13:49 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kaliwining adalah salah satu desa di kecamatan Rambipuji, kabupaten Jember, provinsi Jawa Timur-Indonesia. Desa kaliwining memilki 10 dusun antara lain Bedadung Kulon, Curaharum, Curahbanteng, Curahsuko, Gayam, Bedadung Wetan, Krajan, Loji Kidul, Loji Lor, dan Tugusari. Desa ini memiliki jumlah penduduk 15.947 jiwa dilansir dari BPS Kabupaten Jember tahun 2020. Desa Kaliwining sendiri memiliki 7 Sekolah Dasar yang terserbar di Dusun Gayam, Loji Lor, Curahsuko, Bedadung Wetan, Curahbanteng, Gayam, dan Bedadung Kulon.

Selama pandemi sistem pembelajaran sekolah dasar dilakukan secara daring menggunakan whatsapp grub. Belum lagi pemberian tugas kepada siswa yang hampir setiap hari serta tidak adanya penyampaian materi dari guru membuat siswa siswi kebingungan dalam mengerjakan soal-soal tersebut ditambah kegiatan olahraga dan SBdP yang penyampaiannya dianggap tidak maksimal. Maka dibentuklah Rumah Belajar untuk siswa siswi di lingkungan Yayasan As-Syarif dengan tenaga pengajar dari para ustad di TPQ As-Syarif. Mayoritas siswa dan siswi Rumah Belajar berasal dari anak-anak masyarakat Dusun Bedadung Kulon yang bersekolah di Sekolah di SDN Kaliwining 07.

Rumah Belajar merupakan gagasan dari orangtua murid yang tidak mampu mengikuti sistem pembelajar jaman sekarang. Sistem tersebut dinilai terlalu sulit untuk diikuti oleh orangtua yang gagap teknologi serta materi yang berevolusi. Sehingga terdoronglah sistem pembelajaran online dan offline yang diterapkan di Rumah Belajar ini. Sistem online diberlakukan untuk memberikan edukasi pada siswa siswi bagaimana menggunakan media tatap muka yang baik, walaupun di sekolah dasar tidak digunakan. Akan tetapi, hal ini dirasa penting untuk kedepannya jika masa pandemi terus terjadi. Kemudian sistem pembelajaran offline dilakukan guna mempertahankan semangat belajar siswa siswi. Kegiatan offline diisi dengan membuat kerajinan, berolahraga, serta bermain game dikelas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun