Mohon tunggu...
Hermanto P
Hermanto P Mohon Tunggu... wiraswasta -

Hermanto P Pasaribu, SH lahir di Tapanuli Utara, 5 September 1992. Lulus dari Fakultas Hukum Universitas Katolik Santo Thomas, Sumatera Utara. Tulisan ini tidak bermaksud untuk mendiskreditkan. Namun sebagai acuan untuk Indonesia yang lebih baik. Demi mengejar cita-cita negara yang maju dan sejahtera, mari memilih pemimpin yang betul-betul bekerja untuk rakyat.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Curhatan Para Aktivis Pinggir Jalan

25 Oktober 2018   12:30 Diperbarui: 25 Oktober 2018   12:44 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: dokumen pribadi

Kala pikiran dan hati selaras untuk merenung, semakin termenung dan termenung, yah...sejauh dari lubuk hati yang terdalam aku terdiam sejenak.

Seketika air mataku menetes,

dadaku serasa sesak dan terhentak.

Hatiku terasa pilu, batin serasa menjerit...

Yah...batinku menjerit karena "KETERTINDASAN".

Retorika-retorika para penguasa terkadang membuatku semakin muak dan menjijikkan. Cuihhh...aku meludah melihat kebusukan-kebusukan ini. Aku lelah melihat kenyataan pahit ini.

Terkadang usul dan aspirasi ditolak tanpa didukung, diterima tetapi hanya ditumpuk. Suara dibungkam, kritik dilarang tanpa alasan. Bahkan terkadang dituduh subversif dan mengganggu keamanan dan kenyamanan.

Tidak...oh...tidak. Aku tidak bisa diam. Sebab ketika aku diam, jeritan batin terasa menghantui. Maka hanya ada satu kata : LAWAN !

Aku tau dan aku sadar, terkadang tindakan dan perjuangan yang kulakukan bersama saudara-saudara seperjuanganku mengundang respon pro dan kontra dari khalayak masyarakat umum.

Terima kasih bagi mereka yang mendukung perjuangan kami, dan terkhusus kuucapkan terima kasih berbalut rasa bangga terhadap mereka yang ikut turun berjuang dan saling merangkul dalam memperjuangkan aspirasi keadilan dan kebenaran.

Bagi mereka yang hanya bisa mencibir, memaki, menghujat, bahkan menganggap kami sebagai perusuh, mungkin mereka tidak mengerti arti dari sebuah NILAI KEADILAN & KEBENARAN.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun