Mohon tunggu...
Saribulih
Saribulih Mohon Tunggu... -

Pengelola http://spiritsumbar.com/\r\ndan Tabloid The Public Praktisi Pendidikan dan media yang hobbi menulis apa saja. Yang penting bermanfaat bagi umat manusia.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Caleg 'Menunggang Kuda', Dana Orang Miskin Pun Diperkosa

23 Maret 2014   18:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:35 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Detik-detik pemilihan legislatif semakin dekat, dan para calon-calon legislatif pun tampaknya semakin berlomba memutar otak menyusun strategi merebut hati rakyat.

Sebagaimana ditulis Erni, di Tabloid The Public Edisi 19 -25 Maret 2014, cara-cara yang ditempuh pun beragam. Mulai dari pendekatan silaturrahmi, tatap muka hingga mengumbar janji-janji dan iming-iming politik. Money politik tak disangkal telah menjadi rahasia umum yang konon katanya menjadi trik mangkus merebut suara.

Lebih mirisnya lagi, para caleg yang enggan mengeluarkan 'saku pribadinya'  memainkan trik 'menunggang kuda'. Salah satunya yang terjadi saat ini di Kota Sawahlunto para caleg menunggangi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) kota Sawahlunto.
Dengan kedok sanggup membantu pencairan dana di lembaga umat ini, para caleg mengkoordinir masyarakat untuk meminta bantuan bahkan menipu lembaga BAZ. Akibat modus ini jumlah warga yang mengaku miskin di kota Sawahlunto jelang pemilihan legislatif meningkat tajam. Warga yang tergiur mendapatkan dana dari BAZ, tergerak untuk mengurus surat keterangan tidak mampu, kendatipun  mereka tidak berstatus miskin.

Bahkan ada juga warga yang tidak berniat membuka usaha, namun diajak berbohong dengan membuat surat permohonan bantuan usaha. "Tenang saja nanti saya yang akan bantu" ujar Caleg tersebut demi membeli suara.

Saat dikonfirmasi terkait masalah ini, Sekretaris BAZNAS kota Sawahlunto, Zardinal Basyir, SE mengakui, pihaknya telah menerima pengaduan dari beberapa pihak  terkait upaya para caleg menunggangi penyaluran bantuan dari BAZNAS. "Mengantisipasi hal tersebut, ketua BAZNAS Sawahlunto telah memutuskan membekukan dana BAZ Sawahlunto hingga 20 April mendatang. Jadi hingga tanggal tersebut tidak akan ada pencairan dana BAZ" ujar Zardinal Basyir.

Lebih lanjut Sekretaris BAZ ini memaparkan, pembekuan dana BAZ dilakukan untuk menjaga kepercayaan publik terhadap Lembaga ini. "BAZ adalah lembaga umat yang professional, bukan alat politik. Selain berkewajiban mensejahterakan, BAZ berkewajiban  menjaga kepercayaan publik, kami menanggung tanggung jawab dunia akhirat" cetus Zardinal Basyir.

BAZ kota Sawahlunto pada tahun 2013 telah menyalurkan bantuan kepada 8 asnaf dengan total jumlah 3,8 Miliar rupiah. Penyalurannya dilakukan berdasarkan hasil survey kelayakan mustahik yang dilakukan oleh pengurus di kecamatan, lurah dan desa. Menurut Zardinal system ini akan dipertahankan dalam penyaluran di tahun 2014 guna memastikan bantuan disalurkan tepat pada  sasarannya.

Ade Ruswita pengurus BAZ kecamatan Lembah Segar saat dikonfirmasi mengenai hal ini mengakui adanya peningkatan jumlah permohonan dari masyarakat dibanding tahun sebelumnya. "Permohonan dari masyarakat tetap saya terima, tetapi tidak bisa saya proses," ujar Ade.

Petugas kecamatan ini mengungkapkan, pihaknya belum bisa memproses permohonan tersebut karena di tahun 2013, masih ada permohonan mustahiq yang belum direalisir oleh BAZ kota. Dari Maret 2012 hingga akhir 2013 ada 187 permohonan yang masuk ke kecamatan Lembah Segar.

Dari hasil survey kami yang layak mendapat bantuan usaha adalah 179 pemohon. Total dana BAZ yang diperlukan adalah 135 juta rupiah, namun pada Desember 2013, BAZ kota baru mengucurkan dana Rp116 juta rupiah.  Dana tersebut kami serahkan ke mustahik baru sebagai bantuan modal usaha, sementara mustahik yang layak mendapat bantuan ternak dan bedah rumah belum mendapatkan haknya.

Kekurangan ini, dijanjikan oleh BAZ kota akan dicairkan pada tahun  2014. Hingga saat ini, BAZ kota belum melakukan pencairan terhadap kekurangan di tahun 2013. Karena itu kami belum bisa memproses permohonan masyarakat yang masuk di tahun 2014 ini hingga bantuan periode tahun 2013 dibayarkan, papar Ade yang mengaku pihaknya kerap menerima tudingan dari masyarakat yang tidak sabar menunggu pencairan bantuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun