Jika sudah menemukan waktu yang tepat, jadikanlah itu rutinitas bagi anak. Belajar di waktu yang sudah ditentukan dapat menolong anak untuk fokus dan otak telah terbiasa belajar di waktu yang telah menjadi rutinitas.
Pengulangan dan Pengayaan
Ini yang sering dilupakan, yaitu memberi pengulangan. Saat orangtua merasa gagal dan belajar anak belum menunjukkan hasil signifikan, orangtua harus lebih kreatif dalam membuat anak mampu memahami dan mengingat pelajarannya.
Seperti dalam aktivitas belajar anak menegnai organ tubuh di atas tadi, orangtua dapat memberi pengulangan yang tidak disadari anak dengan membuat potongan-potongan gambar organ tubuh yang ditempelkan di dinding dan mudah terlihat oleh anak.
Misalnya dari pintu masuk hingga menuju kamar anak, potongan gambar organ tubuh yang ditempel di dinding dapat membantu anak mengulang apa yang telah dipelajarinya mengenai organ tubuh setiap kali melihatnya.
Sertakan keterangan-keterangan tambahan untuk memperkaya pengetahuan anak mengenai organ tubuh. Semakin kreatif orangtua dalam membuatnya, semakin banyak pengetahuan yang diulang dan diingat oleh anak.
Dalam teori belajar, umumnya anak lebih mudah mempelajari sesuatu jika disajikan dalam bentuk visual dan audio. Orangtua dapat memanfaatkan peluang ini. Gambar-gambar adalah visual. Orangtua perlu menambahkan audio untuk menyempurnakan. Memutar lagu mengenai organ tubuh dapat membantu meningkatkan daya serap anak.
Perhatikan Gaya Belajar Anak
Setiap anak memiliki gaya belajar berbeda. Ada anak yang dapat mudah belajar jika melihat apa yang dipelajari, ada yang justru harus mendengarkan, ada yang harus memeragakan dan ada kombinasi dari ketiganya.
Anak yang punya kecenderungan belajar dengan gaya visual (melihat), orangtua harus mendampingi anak belajar dengan lebih banyak menggunakan aktivitas visual, seperti membaca tulisan, membaca gambar atau menonton.
Bagi anak yang lebih menyukai audio, orangtua perlu memperbanyak aktivitas belajar mendengarkan. Misalnya orangtua membacakan sebuah cerita atau memperdengarkan lagu atau video seputar materi pelajaran.
Jika anak cenderung ke kinestetik, orangtua perlu memperbanyak aktivitas belajar dengan gerakan. Memeragakan apa yang dipelajari dapat membantu anak memahami dan mengingat apa yang dipelajari, orangtua perlu kreatif menciptakan gerakan-gerakan yang dapat membantu anak dalam belajar.
Jika anak mempunyai kecenderungan pada kombinasi ketiganya, maka orangtua tinggal memvariasikan aktivitas belajar dengan melibatkan audio, visual dan kinestetik anak.