China memang masih mengusai sektor ganda campuran bulutangkis dunia. Terlebih ketika kita melihat dua pasangan ganda campura China menempati posisi puncak dalam rangkaing BWF. Zeng Siwei/Huang Yaqiong menempati peringkat pertama diikuti kompatriotnya Wang Yilyu/Huang Dongping.
Selama hampir dua tehaun terakhir, kedua pasangan China ini bergantian memenangkan kejuaran dan mengukuhkan posisi mereka di puncak, seolah tak tertandingi posisi mereka sulit tergeser oleh pasangan mana pun.
Namun memasuki akhir tahun 2019, dominasi ganda campuran China mulai terusik. Beberapa ganda campuran negara lain mulai menemukan strategi untuk mengalahkan kedua pasangan ini. Bahkan pasangan yang tidak menempati top 10 BWF pun sudah ada yang mampu mengalahkan Zeng Siwei/Huang Yaqiong.
Menyadari dominasinya mulai terusik, China tentunya akan menyusun strategi menghadapi beberapa pasangan yang dianggap paling memungkinkan untuk menjadi batu sandungan bagi kedua pasangan mereka.
Terlebih perhelatan olimpiade Tokyo yang seyogyanya diselenggarakan tahun 2020 diundur ke tahun 2021, China masih punya cukup waktu untuk menganalisis kelemahan pasangan mereka dan strategi yang akan mereka terapkan untuk menghadapi beberapa ganda campuran yang mengganjal langkah mereka belakangan ini.
China perlu was-was mengingat All England 2019, salah satu gambaran terdekat dalam persaingan olimpiade, China gagal meraih gelar juara ganda campuran, bahkan tak satu pun ganda kebanggan mereka berhasil sampai ke partai Final.
Bagi kubu China situasi ini tentu menjadi gambaran bahwa ganda campuran negara lain sudah mampu menemukan kelemahan kedua pasangan mereka.Â
Zeng Siwei/Huang Yaqiong dan Wang Yilyu/Huang Dongping sudah tak semenakutkan dulunya. Negara lain pun sudah punya senjata untuk merobohkan kedigdayaan China di sektor ganda campuran.
1. Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti
Pasangan kebanggan Indonesia saat ini boleh jadi menjadi pasangan paling diwaspadai China. Mengingat pasagan inilah yang menghancurkan dominasi China di Denmark Open dan French Open 2019.Â
Kemenangan itu begitu menyakitkan bagi kubu China, sebab dalam dua minggu berturut-turut, dua pasangan mereka ditaklukkan di partai final oleh pasangan Indonesia.