Mohon tunggu...
Sari Ade
Sari Ade Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jurnal untuk mempublikasi informasi kegiatan saya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Modul 2.3 Pertanyaan Reflektif Mulai Dari Diri

20 November 2023   09:15 Diperbarui: 20 November 2023   10:00 2929
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

2.3.a.3. Mulai Dari Diri - Modul 2.3 

  • Selama menjadi guru, tentunya pembelajaran Anda pernah diobservasi atau disupervisi oleh kepala sekolah Anda. Bagaimana perasaan Anda ketika diobservasi?

Perasaan yang saya rasakan ketika diobservasi oleh Kepala Sekolah, rasa siap dan tidak siap, siap jika semua kelengkapan administrasi dan segala sesuatunya sudah tercover dan tidak siap jika nanti ada hal-hal lain yang ditanyakan sementara diluar perlengkapan yang ada. Akan tetapi, Sebagai seorang guru saya merasa yakin jika segala sesuatunya jika sudah dipersiapkan lebih awal dan matang, maka akan bisa dilaksanakan supervise dengan lancar. Tak lepas dari saya adalah manusia biasa dan masih banyal yang harus saya pelajari dan terus belajar dalam meningkatkan kompetensi saya sebagai guru yang sesuai dengan nilai dan peran seorang guru sesuai dengan pembelajaran yang saya dapatkan dalam program guru penggerak ini. Saya selalu siap untuk dikoreksi dan menerima masukan dari bapak Kepala Sekolah jika mana terdapat hal-hal yang harus saya perbaiki lagi, karena saya yakin umpan balik yang diberikan kepada saya sebagai motivasi saya untuk lebih berbenah lagi dan berusaha menjadi lebih baik lagi kedepannya.

  • Ceritakan pengalaman Anda saat observasi dan pasca kegiatan observasi tersebut.

Pengalaman saya ketika mendapatkan supervisi dan observasi oleh kepala sekolah, saya mengumpulkan segala berkas adminitrasi kelengkapan perangkat pembelajaran yang sekiranya akan ditanyakan pada saat observasi, adanya rasa gugup itu hal yang wajar yang mungkin setiap orang pasti merasakan pada saat akan diobeservasi, akan tetapi saya berusaha selalu percaya diri setelah persiapan yang matang yang saya lakukan sebelum obeservasi. Didalam observasi banyak hal yang saya terima dari apresiasi, saran, dan nasehat-nasehat yang berupa masukan dan saran yang positif yang perlu saya tingkatkan. Saya sangat berterimakasih atas segala bentuk, apresiasi dan masukan saran yang diberikan tentunya saya jadikan evaluasi untu diri sehingga bisa lebih meningkatkan kemampuan serta kompetensi saya sebagai guru.

  • Menurut Anda, bagaimanakah proses supervisi akademik yang ideal yang dapat membantu diri Anda berkembang sebagai seorang pendidik?

Menurut saya, proses supervisi akademik yang ideal yang dapat membantu saya lebih berkembang sebagai seorang pendidik adalah sebagai berikut antara lain:

Pimpinan yang akan melakukan supervisi sudah memberikan berbagai macam bentuk workshop bagaimana melakukan kegiatan pembelajaran ataupun administrasi yang baik serta memberikan acuan/ rubrik penilaian/ standar kelengkapan dari supervise yang akan dilakukan.

Supervisi harus dilakukan pada waktu kapanpun dimana guru yang akan disupervisi tidak dalam menjalankan tugas dinas luar(terjadwal), sehingga seorang pendidik akan siap dalam kegiatan supervise tersebut

Adanya komunikasi baik antara Pimpinan dalam hal ini Kepala Sekolah dengan bawahan dalam hal ini para guru.

Adanya umpan balik yang konstruktif dan positif dalam penguatan membimbing bawahannya dalam hal ini guru menjadi lebih baik dan professional dalam bertugas. Pendidik harus diberi umpan balik yang jelas dan spesifik mengenai kekuatan dan kelemahan dalam pengajaran, serta diberikan saran dan rekomendasi yang dapat membantu meningkatkan kompetensi guru dalam menjalankan tugas sebagai guru.

Memberikan kesempatan kepada pendidik untuk berpartisipasi aktif dalam proses supervisi. Pendidik diberi ruang dan waktu berdiskusi mengenai upaya perbaikan dan pengembangan yang dirasakan perlu.


  • Menurut Anda, jika Anda saat ini menjadi seorang kepala sekolah yang perlu melakukan supervisi, dimana posisi Anda sehubungan dengan gambaran ideal di atas dari skala 1 s/d 10? Situasi belum ideal 1 dan situasi ideal 10.

Jika saat ini saya menjadi seorang Kepala Sekolah yang perlu melakukan supervisi, posisi saya sehubungan dengan gambaran ideal maka saya berada pada posisi di angka 8. Posisi angka 8 karena saya tidak bisa bekerja sendiri dalam hal ini saya butuhkan kolaborasi dengan bagian-bagian tertentu guna mengetahui terlebih dahulu bagaimana guru tersebut melakukan tugasnya sebelumnya saya supervise (misalnya dari bagian kurikulum, para guru-guru, staf tenaga kependidikan, dan tentunya para siswa disekolah, sehingga supervisi yang saya lakukan tepat sasaran dan akan menghasilkan umpan balik yang tepat juga untuk guru yang saya supervisi. Serta banyak hal pengetahuan mengenai hal-hal berkaitan dengan supervisi yang harus saya pelajari lagi, sehingga posisi saya jika saat ini saya sebagai Kepala sekolah yang perlu melakukan supervisi kepada guru saya bisa berada diangka 10.

Sebagaimana tertuang dalam standar proses pada Standar Nasional Pendidikan Pasal 12 adalah Supervisi akademik ini dilakukan untuk memastikan pembelajaran yang berpihak pada murid yaitu:

(1) Pelaksanaan pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) huruf b diselenggarakan dalam suasana belajar yang:

a. interaktif;

b. inspiratif;

c. menyenangkan;

d. menantang;

e. memotivasi Peserta Didik untuk berpartisipasi aktif; dan

f. memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis Peserta Didik.

Oleh karena itu, penting kiranya bagi kita memastikan bahwa supervisi akademik yang dijalankan benar-benar berfokus pada proses pembelajaran sebagaimana yang tertuang dalam standar proses tersebut.

  • Aspek apa saja yang Anda butuhkan untuk dapat mencapai situasi ideal itu?

Aspek yang saya butuhkan adalah Kepemimpinan (Kemampuan memotivasi dan memberikan dukungan kepada guru), Aspek growth mindset (kepala sekolah yang mendorong guru sebagai warga sekolah untuk selalu mengembangkan kompetensi diri dan senantiasa, serta keberpihakan pada murid), Aspek Kompetensi Teknis, Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Sosial, dan Kompetensi Profesional (Kriteria minimal kompetensi pendidik), Kemampuan observasi yang baik, Kemampuan memberikan umpan balik yang efektif, Kemampuan analisis dan evaluasi proses pembelajaran yang berlangsung, Kemampuan mendengarkan dan keterbukaan, Kemampuan berkomunikasi yang efektif, serta kemampuan Coaching yang baik sebagaimana Whitmore (2003) ungkapkan bahwa coaching adalah kunci pembuka potensi seseorang untuk memaksimalkan kinerjanya.

Setelah Anda menjawab pertanyaan-pertanyaan reflektif, tuliskan harapan Anda terkait modul ini:

  • Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada diri Anda sebagai seorang pendidik setelah mempelajari modul ini?

Harapan saya setelah mempelajari modul 2.3 ini, saya mampu memahami seluruh materi dan dapat mengikuti serangkaian kegiatan dengan baik sehingga kompetensi saya semakin berkembang. Sebagai seorang pemimpin pembelajaran yang:

  • Aktif menetapkan tujuan, membuat rencana, dan menentukan cara untuk mencapainya dalam meningkatkan kompetensi dan kematangan dirinya.
  • Memfasilitasi guru lain dalam mengevaluasi pembelajaran berdasarkan data dan tingkat pencapaian murid.
  • Terampil menerapkan pendekatan coaching untuk pengembangan diri, guru dan rekan sejawat.
  • Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam modul ini?

Kegiatan:

  • Coaching/mentoring, yaitu kegiatan yang memfasilitasi guru dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan saya dalam mengajar, serta membantu saya dalam merencanakan upaya perbaikan.
  • Diskusi dan refleksi, yaitu kegiatan yang memungkinkan saya untuk berdiskusi dengan supervisor atau mentor mengenai pengalaman mengajar, serta merefleksikan pengalaman saya untuk meningkatkan kemampuan mengajar.
  • Observasi dan umpan balik.


Materi:

  • Keterampilan coaching
  • Keterampilan mengajar, yaitu materi yang berfokus pada pengembangan keterampilan mengajar guru, seperti teknik mengajar, manajemen kelas, penggunaan teknologi dalam pembelajaran, dan lain sebagainya.
  • Pengetahuan dan pemahaman kurikulum, yaitu materi yang berfokus pada pemahaman dan penguasaan kurikulum yang diimplementasikan dalam sekolah.
  • Penilaian dan evaluasi, yaitu materi yang berfokus pada pengembangan keterampilan guru dalam melakukan penilaian dan evaluasi pembelajaran siswa, serta pemahaman tentang prinsip-prinsip penilaian yang baik dan benar.


3. Manfaat:

  • Saya mampu memiliki paradigma berpikir coaching dalam berkomunikasi dalam rangka mengembangkan kompetensi rekan sejawat;
  • Saya mampu menerapkan praktik komunikasi memberdayakan dengan menggunakan paradigma berpikir dan prinsip coaching;
  • Saya mampu melakukan percakapan berbasis coaching dalam komunitas sekolahnya untuk mengembangkan kompetensi rekan sejawat.
  • Saya mampu menjelaskan konsep coaching secara umum;
  • Saya mampu membedakan coaching dengan pengembangan diri lainnya, yaitu mentoring, konseling, fasilitasi, dan training;
  • Saya mampu menjelaskan konsep coaching dalam dunia pendidikan sebagai pendekatan pengembangan kompetensi diri dan orang lain (rekan sejawat);
  • Saya mampu menjelaskan paradigma berpikir coaching dalam komunikasi yang memberdayakan untuk pengembangan kompetensi;
  • Saya mampu menjelaskan prinsip-prinsip coaching dalam komunikasi yang memberdayakan untuk pengembangan kompetensi;
  • Saya mampu mengaitkan antara paradigma berpikir dan prinsip-prinsip coaching dengan supervisi akademik;
  • Saya mampu membedakan antara coaching, kolaborasi, konsultasi, dan evaluasi dalam rangka memberdayakan rekan sejawat;
  • Saya mampu melakukan percakapan coaching dengan alur TIRTA;
  • Saya mampu mempraktikkan tiga kompetensi inti coaching: coaching presence, mendengar aktif, dan mengajukan pertanyaan berbobot dalam percakapan coaching;
  • Saya mampu menjelaskan jalannya percakapan coaching untuk membuat rencana, melakukan refleksi, memecahkan masalah, dan melakukan kalibrasi;
  • Saya mampu memberikan umpan balik dengan paradigma berpikir dan prinsip dan coaching;
  • Saya mampu mempraktikan rangkaian supervisi akademik yang berdasarkan paradigma berpikir coaching.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun