Mohon tunggu...
Sari Aryanto
Sari Aryanto Mohon Tunggu... Editor - fiksi diksi kopi, tiga hal yang membuatku lebih hidup

Perempuan biasa yang punya mimpi luar biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[RoseRTC] Kisah yang Hampir Sempurna

15 September 2016   13:23 Diperbarui: 16 September 2016   15:34 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku masih disini, menikmati tetes hujan yang membanjiri di awal musim. Ini September ke enam sayang! Dimana senyawa berbaur dengan asa menyengat, di setiap dimensi ruang kita. Seperti saat kau menulisi setiap lembar harapan yang tak sempat ku ucapkan namun kau mengerti, seperti itulah harum tanah hatiku yang merindui belaian embun pagi di sepanjang musim.

Aku tidak tahu, bahkan tidak pernah menyadari. Apakah rasaku ini adalah mencintaimu, atau hanya sekedar mengasihani hidupku yang terasa menyedihkan? Yang ku tahu, "I LOVE YOU" ku padamu karena hanya aku yang terlihat dalam bening matamu, sekalipun seribu perempuan sempurna mengelilingimu.

Aku tidak sanggup menjelaskan rasaku ini dengan selaksa kata, karena itu akan membosanimu! Anj... Kau lelaki yang bersemayam abadi dalam tarikan nafasku. Menjelma menjadi apapun dirimu, aku akan segera mengenalimu.

Anj... Dalam legenda kisah cinta yang kubaca, aku selalu menemukanmu. Kau Khais dan aku Lailamu, kau Panji Asmara dan aku Sekartadjimu. Kau, aku menyatu dalam kemanunggalan yang tak terpisahkan. Sejauh apapun apapun bumi berputar, kisah kita telah bersenyawa dan memberi jiwa pada kisah kehidupan.

Ini September keenam sayang! Tunggulah aku sampai September berikutnya, dan kita akan menua bersama sampai maut memisahkan kita.

 

Karya ini di ikut sertakan dalam rangka mengikuti Event Romansa September RCT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun