Mohon tunggu...
Sari Aryanto
Sari Aryanto Mohon Tunggu... Editor - fiksi diksi kopi, tiga hal yang membuatku lebih hidup

Perempuan biasa yang punya mimpi luar biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Keranda Cinta

13 Mei 2019   15:58 Diperbarui: 13 Mei 2019   16:29 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ia mengatakan, "Cinta yang terpatri pada batu candi, akan tergerus oleh hujan.
Dan cinta yang dipahat pada setiap jengkal bagian langit, tak akan runtuh oleh air hujan."
Para pengembara menulis cinta pada lembar dedaunan dengan tinta yang merintih. 

Mereka mengatakan bahwa waktu tak cukup tangguh menahan laju cinta yang layu.
Mereka tertawa dalam semesta yang diabaikan oleh cinta.
Sementara di sini, membatu aku seperti katanya; dulu.

"Perempuan matari tak lebih batu dari Jonggrang, penggenap candi seribu!" teriaknya kala debu terkibas dari mata kakiku.
Tiada lagi sisa cinta, lesap serupa asap yang dihantam butir-butir air dari awan gelap.
Dan aku; masih perempuan batu

sby-slo
130519

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun